Mohon tunggu...
Safitri Silvi Lestari
Safitri Silvi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir Tidak Sia - Sia

27 Mei 2024   12:28 Diperbarui: 27 Mei 2024   13:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada akhirnya perang pun dimulai, perang yang beranggotakan 7.000 pasukan dari negara asing dan 5.000 pasukan dari Kota-Kota kecil diujung Negara. 

Perang tersebut terjadi selama 6 bulan berlalu. 15 hari sebelum perang selesai, masih ada beberapa sisa anggota yang belum tumbang, diantaranya Harsa. 

Kini, sisa anggota masing-masing banyak berkurang. Yang awalnya negara asing terdiri dari 7.000 pasukan, kini hanya tersisa 1.450 pasukan, tidak semuanya meninggal, beberapa dari mereka memutuskan untuk pergi dari Negara tersebut karena sudah tidak ada harapan untuk mendapatkan kemenangan perang. Sementara itu, pasukan dari Negara tersebut sendiri tersisa 1.000 orang. iya, 4.000 orang sebelumnya dinyatakan meninggal. 

"Harsa, bagaimana ini? Kami sudah tidak sanggup lagi melihat mayat-mayat dari kota kecil kami berserakan disini, kami tidak ingin menjadi bagian dari mereka! Kami semua, ingin merasakan kebebasan dan kemerdekaan, bukan hanya memperjuangkannya" -- Ucap anggota perang lainnya terhadap Harsa yang memutuskan untuk melaksanakan perang tersebut. 

"Iya, kalian semua akan merasakan kemerdekaan juga kebebasan, bukan hanya memperjuangkannya. Saya berjanji." -- Ucap Harsa, tidak menyerah. 

Harsa teringat suatu hal, jika ingin perang berakhir maka bunuhlah pemimpinnya. 

"Tuan, bagaimana jika kita bersaing. Jika Anda mati lebih dulu dibandingkan Saya, maka para prajurit Anda harus pergi dari negara ini. Tetapi sebaliknya, jika Saya mati lebih dulu, maka Anda beserta para prajurit Anda dapat bebas mengatur kota kota kecil kami" -- Ucap Harsa, dengan gaya mengejek. 

"Apa maksudnya? KAU MENANTANGKU!?" -- Ucap Sang Tuan, marah, karena ejekan Harsa. 

Akhirnya mereka berdua melakukan peperangan sengit. Peperangan mereka terjadi hanya selama 14 hari dan Sang Tuan pemimpin Negara asing tersebut akhirnya gugur ditangan Harsa. 

Sebelum Sang Tuan tersebut Mati sepenuhnya, ia sempat menusuk bagian perut Harsa. Dan, mereka tumbang bersama. 

Awalnya, Harsa hanya pingsan karena terkejut. Dan mereka, para prajurit perang negara asing akhirnya memutuskan untuk memenuhi janji pemimpinnya yaitu pergi dari Negara yang sedang mereka jajah sekarang ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun