[Sorry] balasku tetap kekeh.Â
Sebenarnya jika ingin memblokirnya mudah bagiku, tetapi inilah aku. Jiwa penasaran dan keingin tahuan dan juga pingin mengasah ketrampilan bahasa meski terkadang menggunakan kamus.Â
[Oke, I send something] balasnya dan tak lama ia mengirim gambar seorang wanita berhijab tetapi setengah tel*njang.
Tentu saja aku marah. Kukirim emoticon marah padanya.Â
[Wait] ucap Salim, si Pria Finland yang wajahnya ke bule-bulean itu mencegahku agar tidak marah.Â
[What is this!]Â
[Tell me!]
[No! You've been harassing women!] balasku kembali masih dengan memberi emot marah tiga biji.Â
[Tell me, please! See! She is a girl and the same as you. She is Muslimah, wears hijab, so why did she do that?]Â
Aku menarik nafas panjang. Ia menanyakan kenapa si wanita yang ia kirim gambarnya padaku, menggunakan hijab tetapi terlihat telanja**.Â
[Just ask him, that's your friend, right]Â