"Aku tidak menyangka malah kamu terlebih dahulu yang mengatakannya"
"Aku minta maaf karena aku terlalu lambat"
Aku menutup mulutku, wajahku karena tidak percaya dengan apa yang kudengar. Aku mundur selangkah dua langkah, lalu berjongkok karena lemas.
"A-Amea! Kamu tidak apa-apa?" Kak Aqie ikut berjongkok.
"Itu.. serius kak?" Aku mengangkat kepalaku.
Dia mengangguk dengan wajah khawatir dan menjawab, "iya. Aku serius. Tapi kamu tidak apa-apa?"
Ah, kak, kamu tidak mengerti kenapa aku berjongkok.
"Lalu, Kak?" Aku meminta kepastian. Setelah sama-sama mengungkapkan, apa yang akan terjadi?
"Lalu..?" dia terlihat bingung lalu khawatir. Ah, sebenarnya aku tidak tau ekspresi apa yang sedang ada di wajahnya saat ini. Dia mengeluarkan sesuatu dari kantong denimnya dan menunjukkannya padaku. Kalung itu.
"Mau jadi pacarku?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H