Mohon tunggu...
Lestari Sinaga
Lestari Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pendidikan Karakter Kritsiani dan Anti Korupsi kepada Siswa SLTA melalui Mata Pelajaran PAK

11 Maret 2023   08:37 Diperbarui: 11 Maret 2023   08:37 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pendidikan Nasional mempunyai fungsi dimana selalu mengembangkan kemampuan dan menghasilkan tabiat dan karakter peradaban bangsa yg bermartabat. Hal ini jua dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter menjadi pendidikan Nasional memiliki tujuan buat membuatkan potensi siswa pada hal ini lebih spesifik pembahasan buat SLTA. Sebagai akibatnya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada yang kuasa yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari, serta menjadi warga negara yg demokratis dan bertanggung jawab.

            Pendidikan yg berhasil adalah pendidikan yang bisa menghasilkan perilaku insan, bukan sekedar membekali manusia dengan pengetahuan dan berita saja. Maka sebab itu panduan moral, nilai, dapat ditanamkan melalui pendidikan karakter Kristen. Nilai-nilai moral yang ditanamkan akan menghasilkan karakter yang ialah fondasi penting buat membentuk eksklusif yang utuh bagi dirinya pada menyikapi kehidupan. Pendidikan karakter Kristen menanamkan prinsip-prinsip moral sesuai pada Alkitab adalah Alkitab menentukan apakah sesuatu sahih atau keliru. dalam kekristenan Firman tuhan merupakan nilai moral yg sempurna. Nilai-nilai dalam Alkitab memiliki definisi yang tidak berubah. Jadi pengetahuan saja tidak relatif. Maka sebab itu seni manajemen pembelajaran akan memampukan orang buat bertumbuh pada penerapan karakter yg diinginkan sinkron menggunakan kehendak-Nya.

            Ada satu cara supaya tujuan terwujudnya rakyat yg demikian ialah dengan cara memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan. Pendidikan karakter Kristiani pada hal ini menelaah bagaimana peran guru PAK pada mendidik peserta didik sesuai nilai-nilai Kristiani. Dalam hal pendidikan karakter, yg menjadi fondasi primer buat pembentukan karakter pada hal ini terutama dalam anti korupsi.

          Tujuan berasal pembuatan artikel ilmiah ini artinya untuk menyebutkan mengapa pendidikankarakter Kristiani itu krusial, sebab di masa kini karakter Kristiani pada hal ini spesifik kami bahas ihwal peserta didik di SLTA yang mulai memudar. Dengan demikian, dengan adanya pendidikan karakter Kristiani bagi siswa pada SLTA akan membuat kita lebih peduli akan pendikan karakter, sehingga karakter Kristiani bisa terus diterapkan sang anak dimana pun berada.

Metode Penilitian 

            Artikel Ilmiah ini disusun menggunakan metode atau langkah-langkah yg sistematis buat memudahkah penulis menyelesaikan artikel ilmiah. Artikel ilmiah ini, penulis memakai metode literature dengan terlebih dahulu mengumpulkan bahan kajian dan materi asal berbagai asal yaitu buku, jurnal, artikel, juga sumber lainnya yang berkaitan menggunakan Penerapan Pendidikan Karakter Kristiani dan Anti Korupsi pada peserta didik SLTA Melalui Mata Pelajaran Pak. Selain itu, penulis pula memakai metode yaitu metode kualitatif dimana metode penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang beracuan kepada aspek pandang/pendapat atau cara paham warga sosial secara awam. Berbagai keterangan pada aneka macam sumber tersebut diuraikan sesuai bahan bahan materi menggunakan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian artikel ilmiah ini dapat selesai menggunakan baik.

Pembahasan 

1. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER KRISTIANI 

            Pendidikan artinya hal yg penting, sebab seorang menerima pembelajaran dari orang lain dengan cara pedagogi serta pelatihan agar mampu berbagi minat serta bakat yg dimiliki, dan bisa membarui sikap serta sikap seseorang sebagai lebih baik. Pendidikan pada biasanya kita ketahui dimulai berasal tempat tinggal hingga di sekolah. Pendidikan ialah sebuah proses buat mengganti jati diri seorang peserta didik buat lebih maju. Berdasarkan para pakar, ada beberapa pengertian yang mengupas perihal definisi berasal pendidikan itu sendiri di antaranya berdasarkan John Dewey, pendidikan artinya suatu proses pembaharuan makna pengalaman.

            Tema wacana karakter adalah bahasan yang krusial, namun jarang dibicarakan dan telah diabaikan, bahkan dikalangan Kristen sekalipun. dua kemungkinan alasan pengabaian ajaran ini adalah: (1) Bahasan ini dianggap kurang menarik dibanding dengan tema doktrinal lainnya, (2) tidak seluruh orang suka membahas karakter karena ini menyangkut daerah "kepribadian" seorang yg dianggap tak boleh diusik. Akibat berasal pengabaian ini tidak sedikit orang Kristen yg tidak mengetahui ajaran berasal tema yg sangat penting ini. Padahal dalam pedagogi Yesus sangat menekankan karakter para muridNya. Kedua belas murid Yesus itu setiap hari bersama-sama dengan Yesus, pengajar mereka kemana pun Tuhan pergi. Dengan sengajaTuhan Yesus menyediakan saat hanya untuk bersama-sama dengan murid-murid- Nya. Contohnya pada Injil Matius (10:1-4; 13:10 dst, 16:5 dst; Mat 17:1 dst; 18:1 dst: 24:1 dst: 26:17 dst). Mereka bukan hanya hadir melainkan menyaksikan ketika Yesus berkhotbah, mengajar, atau ketika Yesus berdiskusi bahkan berdebat dengan para pemimpin Yahudi. Mereka pula menyaksikan ketika Yesus mengadakan muzijat, atau melakukan konseling pribadi. Hidup dan perilaku TuhanYesus mereka saksikan serta teladani, karena hal itu adalah model pendidikan yang yang kuasa langsungkan selama yang kuasa berkarya di Kanaan. Tekanan primer dari contoh pendidikan ini merupakan kualitas hayati/karakter atau mutu spiritualnya. Hal di atas artinya pola training yang dilakukan dewa Yesus buat menyiapkan para murid-Nya sebelum akhirnya mereka masing-masing di  utus (Mat 28:19-20).

            Kesaksian Inji-Injil tentang pola pengajaran Yesus terhadap murid-murid-Nya kentara bahwa mutu karakter menerima perhatian yang besar. Para murid Tuhan itu lebih banyak belajar ihwal kehidupan daripada belajar perihal doktrin. Bahkan acapkali Tuhan Yesus mengajar pola hayati kaum Farisi yang mengenal banyak aturan keagamaan (tentu hal itu telah menjadi doktrin mereka) tetapi hidup  mereka tak seirama dengan doktrin yang mereka ajarkan (Mat 23:1-3). Hal itu memberikan bahwa bagi Tuhan, karakter/kesaksian kehidupan itu teramat penting. Terlebih hal itu penting diajarkan pada mereka/ murid Yesus yg akan memimpin gereja mula-mula. Hal tentang pelatihan karakter ini terus berlangsung atau dilanjutkan oleh para rasul. Surat Paulus pada Timotius dan Titus pula berbicara tentang karakter pemimpin gereja (2 Tim 2:2). Karakter itu meliputi kualitas seperti: Integritas, kemurnian moral, kelemahlembutan dan kesabaran. Tekanan pentingnya memiliki kualitas kehidupan/karakter ini tentu bukan hanya berlaku buat para murid spesifik atau para pemimpin, tetapi cocok buat seluruh orang percaya, Kualitas karakter dibahas diseluruh Perjanjian Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun