Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teorema Cinta

14 Oktober 2020   21:45 Diperbarui: 14 Oktober 2020   21:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan perasaan tak karuan, Darru beranjak pergi dari situ.

*****
"Innamaa amruhu idzaa aroda syai'an ayyaquulalahuu kun fayakuun." Sya mengaji dengan suara merdu menggunakan lagu Sika Turki di kamarnya.

"Sya, ada tamu di depan, katanya temen kamu," panggil bunda dari ambang pintu kamar.

"Bentar, Bun. Sya lanjutin dulu ngajinya."

"Fasubhaanalladzii biyadihii malakuutukulli syaiiwwailaihi turja'uun."

Sya mencopot mukena, tanpa pakai cadar, ia keluar dari balik pintu kamar.

"Mana, Bun. Tamunya?"

"Tuh, udah duduk di sofa." Bunda menunjuk dengan jempolnya.

"Hah, Pria itu? Kok bisa ada di sini?" Sya menggerutu pelan.

Ia duduk di sofa yang berjarak satu meter jauhnya dari Darru.
"Ada apa ke sini, Mas?"
"Ini, aku kembalikan dompetmu." Darru menyodorkan tangan ke arah Sya.

"Taruh aja di meja."
"Oh, iya deh. Aku taro di meja, yah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun