“Kalin saling kenal” tanya raya sambil melihat kami berdua.
“Tidak sih” jawabku singkat. “Kami hanya kebetulan bertemu di bukit kemari pas aku lagi memotret senja” jelasku.
Sedangkan gadis itu hanya tersenyum sambil menunduk mungkin karena masih malu natau apalah aku juga tidak tahu.
“Perkenalkan kak, ini teman ku yang paling cantik dan baik namanya tiara” kata raya Sambil merangkul gadis yang ternyata namanya tiara.
Dari situlah kami saling kenal dan mulai dari situ juga kami saling akrab.
Akrab
Dari pertemuan keduai itu kami berdua semakin akrab dan aku pun mempunyai kesempatan untuk mendekatinya. Setiap hari aku menelpon raya menanyakan tentang tiara, karena aku ingin sekali mengenalnya lebih dalam. Setiap kali aku menanyakan tentang tiara, raya selalu meminta uang jajan untuk membalas semua informasi yang dia berikan.
Aku pun selalu menepatinya, yang aku pikirkan sekarang adalah uang bisa di cari tetapi semua tentang gadis ini tidak dapat di cari di mana-mana karena di dalam raya saja yang ada.
Aku pun mulai mendekatinya dengan caraku sendiri seperti, mengajaknya makan, mengajaknya nonton dan lain-lainlah. Sejak bersama dirinya aku selalu merasakan kenyamanan dan ku rasa duniaku berwarna sekali. Di mataku tiara adalah sosok wanita yang kuat, rajin dan mandir. Dia tidak seperti cewek yang lain yang terlalu terlena dengan kemewahan.
Jadian
Dua bulan kami PDKT, bagiku itu waktu yang sudah cukup untuk kami saling berkenalan lebih dalam.