Mohon tunggu...
leony shabryna
leony shabryna Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Nama : Leony Shabryna Akbar NIM : 42321010002 Fakultas : Desain dan Seni Kreatif Mata Kuliah : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB Dosen : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Anti Korupsi pada Teori Panopticon dan Giddens

1 Juni 2023   09:32 Diperbarui: 1 Juni 2023   10:24 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, penting untuk diingat bahwa kejahatan struktural adalah masalah kompleks yang melampaui kerangka konseptual struktur belaka. Kejahatan struktural juga dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya lainnya. Oleh karena itu, pendekatan multidisiplin dan kolaboratif sangat penting dalam upaya penanggulangan dan pencegahan kejahatan struktural.

Dalam menghadapi kejahatan struktural, kita dituntut untuk berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif. Dengan kesadaran, pendidikan, partisipasi, dan upaya kolaboratif, kita dapat merangkul keadilan sosial, mendorong reformasi sistem, dan membangun komunitas yang lebih aman dan adil. Ingatlah, setiap tindakan kecil memiliki potensi untuk mengubah dunia di sekitar kita. Mari bersama-sama mengatasi kejahatan struktural dan membentuk masa depan yang lebih baik untuk kita semu.

Kejahatan struktural memiliki pola dan struktur yang sama, entah dimana dan kapanpun terjadinya dalam dunia ini. Struktur ini terbagi dari jenis-jenis yang dibahas diatas, yaitu tentang signifikasi, dominasi dan legitimasi.

  • Korupsi dari struktur signifikasi

Kejahatan dari struktur signifikasi adalah kejahatan yang dilakukan menggunakan pemaknaan suatu tindakan yang bisa disalahkan gunakan. Sebagai contoh, penyuapan yang dilakukan kepada seorang polisi biasanya digambarkan dengan isitlah "damai" yang memberikan konotasi positif kepada tindakan yang jelas-jelas salah. 

Atau bisa juga dilihat dari seorang murid atau mahasiswa yang tidak membiarkan temannya menyontek dari jawabannya. Anak sering disebut sebagai anak yang "pelit" atau "sombong" oleh teman sekelasnya. Signifikasi yang diberikan ini memberikan konotasi negatif kepada suatu tindakan yang jujur. Penyebab korupsi dari struktur signifikasi ini mungkin terlihat sepele dari awal, namun penamaan dari signifikasi biasanya akan terus terbawa dan menyebar kepada masyarakat.

  • Korupsi dari struktur dominasi

Korupsi dari struktur dominasi adalah penyebab korupsi paling umum dan paling besar. Struktur dominasi ini mencakup pengontrolan dan pengelolaan atas sumber daya yang berupa manusia, alam, uang dan lain-lain. Semakin besar jabatan seseorang, maka semakin banyak kesempatan untuk melakukan tindak korupsi tanpa tertangkap. 

Korupsi dari dominasi ini adalah jenis korupsi yang sangat berbahaya karena jumlah korupsi yang dilakukan. Pelaku korupsi ini juga sulit untuk ditangkap karena kekuasaan yang mereka miliki atas orang-orang dan juga karena yang mereka memiliki. Korupsi yang dilakukan memperkuat struktur dominasi yang dimiliki pelaku dan dominasi ini membuatnya lebih gampang lagi untuk melakukan korupsi. Efek timbal balik ini membuat koruptor di Indonesia menjadi orang-orang yang susah untuk ditangkap.

  • Korupsi dari struktur legitimasi

Landasan legitimasi ini bisa dilihat pada saat seorang koruptor yang tertangkap melakukan tindak korupsi. Hukuman yang diberikan untuk pada koruptor ini sangatlah ringan dan tidak berarti. Hal ini dapat terjadi juga karena struktur dominasi yang dimiliki oleh koruptor-koruptor ini atas hukum yand ada, seperti para hakim, juri dan unsur-unsur lainnya. Saat seorang hakim memberikan hasil bahwa seseorang ini tidak bersalah, reputasi orang itu bisa terlegitimasi atau terverifikasi sebagai orang yang tidak bersalah.

Korupsi bisa dibagi menjadi 2 bentuk, bentuk yang semua orang sudah tahu dan yang orang belum tahu. Jenis korupsi yang kedua merupakan jenis korupsi yang sudah menjadi praktik sosial atau kebiasaan. Melanggar lampu lalu lintas saat sedang sepi, menyontek saat ujian, menerima suap dari atasan, berbohong kepada guru atau orang tua, ini semua merupakan jenis korupsi yang sudah menjadi praktik sosial. Maka dari itu cara penanganan yang pertama adalah dengan mengubah struktur pembuat sebuah praktik sosial itu.

Mengubah struktur yang ada melalui pendidikan. Orang yang belum tahu akan suatu tindakan yang salah harus mendapat penjelasan terlebih dahulu mengapa suatu tindakan itu salah. Hal ini bisa dilakukan dengan pendidikan anti korupsi yang diadakan pada lembaga pendidikan dan yang terlebih penting lagi oleh orang tua dan keluarga dekat.

Ajaran-ajaran yang diberikan sejak kecil, merupakan ajaran yang akan selalu diingat seorang anak sampai dia tumbuh besar, maka dengan mengajarkan kejujuran dan keterbukaan kepada anak-anak, prinsip-prinsip anti korupsi dapat dicegah sejak usia muda. Tindakan yang kita lakukan lebih diingat dibandingkan perkataan kita, maka tindakan kejujuran dalam hal-hal kecil, juga harus dilakukan orang tua dan para pengajar agar anak-anak bisa meniru dan mencontoh tindakan yang benar. Dengan melakukan hal ini, struktur yang membuat praktik korupsi bisa dicegah untuk generasi kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun