Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tak Kubiarkan Cintaku Berakhir di Tuktuk (117)

19 Desember 2015   15:01 Diperbarui: 19 Desember 2015   15:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

TONNY makin jengkel. "Kita harus temukan gadis itu, bila perlu kita harus bergadang mencarinya malam ini."

* * * * *

Di rumah makan itu sejumlah warga berkerumun menggunjingkan peristiwa hilangnya gadis cantik dari kamar toilet dan sedang dicari tiga lelaki temannya satu mobil. Ragam komentar dan dugaan pun mencuat. Pendapat hampir keseluruhan bernada miring.

"Jangan-jangan ini penculikan anak gadis. Zaman sekarang kejahatan makin menggila," tukas seorang ibu muda.

"Aku juga condong berprasangka begitu," kata wanita lainnya yng menggendong bayinya.

"Kurasa ketiga lelaki itu orang jahat ya," timpal seorang lelaki berkaca mata.

Lelaki yang tadi makan di sudut ruangan memencet-mencet tombol ponselnya, menulis pesan singkat ke salah satu nomor kenalannya di kantor polisi.

SMS itu langsung direspon dengan telepon langsung orang yang di sms.

"Jadi orangnya masih di sana?" tanya aggota polisi yang menerima sms.

"Orangnya lagi pergi mencari gadis itu, tapi mobilnya masih parkir di sini." kata lelaki yang mengirim pesan.

"Mobil apa ?"

"Fortuner hitam."

"Oke lae, tolong awasi terus, kami segera meluncur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun