Racun menyebar sejak suara terbungkam
Irama pandangan terkunci dalam benak
Apakah sunyi akan melanda kami yang lemah?
dan Fadilat hanya berlaku bagi yang kuasa?
Otoritas ini, mengancam nyawa kebebasan
Rupanya, zaman tidak merubah semuanya
Saat ini, hati, jiwa, dan pendirian kami terpendam
Entahlah, hidup kami bagai mayat yang terkubur lalu terlupakan
Garis hidup ini, apakah pilihan untuk kita?
Neraka hadir di bentala, inikah takdir yang diinginkan?
Amah berdiri dan menjawab dengan lantang,Â
"Tidak, kami ingin Merdeka"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!