Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngeyel-Marah-Nawar-Depresi-Ikhlas

31 Mei 2021   15:09 Diperbarui: 31 Mei 2021   15:25 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PikiranRakyat.com

Judul di atas menggambarkan fase kehidupan seseorang manusia, fase ketika berada di masa transisi ataupun di masa menjadi seseorang yang dewasa atau bahkan di fase kehidupan yang sedang sulit.

Kelima proses itu akan membentuk karakter seseorang, apakah dia akan menjadi seorang yang tahan banting atau hanya sebagai manusia yang mudah menyerah karena keadaan.

Proses yang tidak mudah bagi semua orang untuk menghadapi atau bahkan melewati lima proses di atas, diperlukan sesuatu yang kuat dari dalam diri untuk keluar dari lingkaran setan yang mengelilinginya, 5 proses itu membangun diri kita untuk bisa melewati tapal batas kita sebagai manusia. Apa sih tapal batas itu, menurut saya tapal batas merupakan batasan kemampuan yang ada di dalam dirinya, yang membatasi dirinya untuk berada disitu saja.

Oleh karena itu 5 fase ini perlu dikenali lebih dalam sebagai berikut :

1. Ngeyel 

ini adalah fase pertama dari lingkaran setan, ini adalah posisi atau keadaan kita sangat keras kepala dengan kenyataan yang ada. Kita tidak bisa menerima dengan lapang bahwa kenyataannya masih seperti itu.  Kita selalu bertanya kenapa kondisi saya seperti ini, tidak seperti yang diharapkan dan direncanakan di awal. Ketika ngeyel telah selesai muncul lah marah.

2. Marah

Bagi saya marah adalah berbahaya. Dengan marah terkadang kita tidak bisa mengendalikan diri kita sendiri, kita lupa akan siapa diri kita sesungguhnya. Kemarahan yang terjadi dalam fase kehidupan biasanya akan memunculkan kambing hitam untuk disalahkan. Contoh pasutri bertengkar dalam rumah  tangga tetapi anak yang disalahkan. Hal yang paling berbahaya dari marah adalah marah terhadap diri kita sendiri. Pernah kan kita marah dengan diri kita sendiri. Ini tidak boleh terjadi, sebenarnya ketika kita marah kepada diri kita sendiri ada bagian dari dalam diri kita yang terluka, yaitu jiwa maupun sebagian dari dalam diri kita, kita menjadi tidak bersemangat ketika kita bermusuhan dari diri kita, lupa akan semuanya. Marah adalah pangkal dari kehancuran, jika kita marah kita lupa akan namanya bersyukur atas hidup, semakin marah maka diri pun akan hancur.

3. Nawar

Disaat marah sudah mulai bisa berkurang dan sudah mulai bisa dikendalikan oleh diri kita, masuklah ketahap nawar. Kita mulai-mulai nego dengan diri kita, dengan Tuhan ataupun dengan sesama mungkin. Mulai menggunakan analogi seandainya, semisal seandainya hidup saya seperti dia Ya Tuhan pasti saya dan orang-orang disekitar saya akan bangga. Berulang-ulang terus sampai kita tidak melakukan apapun, yang ada hanyalah kebosanan hidup dan ketidak tahuan apa yang harus dilakukan saat itu dan saat ini.Terus melihat kebelakang, padahal seharusnya hidup melihat ke depan, bukan melihat apa yang sudah terjadi. 

4. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Ini menjadi fase diri  kita seungguhnya diuji dalam kehidupan. Sudah selesai dengan 3 tahap awal tadi masuk dengan depresi, ini menjadi game changer dalam masa kehidupan manusia. 

Dalam fase ini kita akan merasakan bahwa saya tidak memiliki apa-apa, bahkan terkadang punya sahabat saja tidak diakui jika depresi. Saya pernah dulu mengalami fase depresi hebat pada kelas 3 SMP menuju 1 SMA, fase itu rasanya pernah ingin bunuh diri, saya merasa sudah tidak kuat lagi dengan kenyataan dan keadaan yang ada dan saya merasa sudah tidak ada lagi gunanya saya hidup di dunia ini. Disini menjadi mengerikan karena kita merasakan kegelapan yang sesungguhnya, fase ketakutan yang hebat yang ada di dalam diri kita. Depresi memang tidak terlihat namun bukan berarti dia tidak bisa menumbangkan kita. 

5. Ikhlas

Fase terindah dalam kehidupan manusia bagi saya adalah fase ikhlas. Contoh : Pernah dulu kehilangan ayah dan rasanya separuh jiwa ini berat, tetapi berjalannya waktu membuat saya ikhlas. Kemampuan dalam diri kita untuk berani kembali dalam fase mecintai diri kita sesungguhnya akan menghadirkan cahaya dalam kegelapan depresi tadi. 

Ketika benar-benar sudah merasa hidup yang ada tidak berguna, kehadiran saya malah menjadi malapetaka bagi orang lain cobalah untuk melihat kebelakang, lihat lah orang-orang yang ada disekitarmu, bahwa saya tidak sendiri menghadapi ini. Cobalah disaat ada waktu untuk bermeditasi dan menyendiri, tanyalah didalam hati yang paling dalam " Siapakah aku sesungguhnya ? " .  

Disaat bertanya seperti itu seolah-olah akan muncul kembali cahaya yang telah pudar itu, cahaya itu akan memimpin kita hingga keluar dari dalam kegelapan tersebut. Setelah keluar akhirnya kita menyadari bahwa sesungguhnya saya berharga. Kita mulai bisa mendapatkan kembali belahan jiwa yang telah hilang akibat kita marah dan depresi. Dan hal yang paling indah dari tahapan ini adalah ketika kita mampu mengetawai diri kita yang dulu. Melihat semua kebodohan yang telah terjadi di dalam keadaan terpuruk itu menyenangkan. Menyadari bahwa hidup ini akan mengalir terus tidak akan selalu enak dan tidak selamanya pahit.

5 Fase kehidupan ini membantu kita untuk melihat lebih dalam diri kita yang sesungguhnya, tidak hanya sebagai cobaan ataupun tantangan tetapi sebagai proses mengenali dan berdamai dengan diri kita sendiri. Sulit ? Jelas, tantangan dan hambatan yang terbesar bukan lah dari luar diri sesorang, melainkan dari dalam diri manusia tersebut. Seandainya lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitarnya mendukung tetapi dari dalam dirinya malas hasilnya sama saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun