Mohon tunggu...
Leo Kusima
Leo Kusima Mohon Tunggu... profesional -

Tidak lulus SMA karena sekolah disegel rejim suharto. berkecimpung di bidang transportasi (sistim transportasi) Jembatan/Jalan Layang khusus untuk motor dan sepeda

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Apa Benar Low Cost Carrier (LCC) Benar Murah?

12 Januari 2015   15:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu saya pernah lihat iklan dari sebuah merek rokok, HOW LOW CAN YOU GO?  Sekarang kita kupas HOW LOW CAN YOU OFFER.

LCC teah berkembang seperti jamur, dan berhasil bertumbuh lebih cepat daripada regular airline pada umumnya. Disini saya ingin mengupas, bagaimana LCC berkembang, dan bagaimana mereka menguasai pangsa pasar yang mana seharusnya dinikmati regular airlines.

Saya ambil LCC airlines TIGER AIRWAYS yang banyak menggragot pangsa pasar reguler airlines.

Tiger Airways adalah sebuah regional LCC yang cukup licin dan sukses.  Menggunakan lokasi Singapore sebagai pusatnya, dia SEAKAN-AKAN hanya melayani Indonesia (Jakarta - Surabaya - Denpasar) dengan Singapore, tetapi karena dia juga menerbang ke India (Bangelor, Chennai, Hyderabat, Kochi, Tiruchirapali), Bangladesh (Dacca), Tiongkok (Guangzhou, Guilin, Haikou, Jinan, Lijiang, Nanjing, Nanning, Ningbo, Qingdao, Shenyang, Shenzhen, Tianjin, Xi’an, Hongkong, Macau, Taipeh, Kaoshiong), Jepang (Narita), Malaysia (Kuala Lumpur, Langkawi, Penang), Maldive (Male), Myanmar (Yangon), Korea (Inchon), Vietnam (Hanoi, Ho Chi Min), Thailand (Bangkok, Chiang Mai, Hatyai, Krabu, Phuket), khusus untuk negara Australia dan Phiolipine, hampir semua kota kecil bisa terjangkau dengan kerja sama dengan Cebu Pacific (LCC Philipine), Tiger Philipines dan Tiger Australia.

Biaya ekstra :

1.  Memilih seat, Rp :  variasi.

2.  Bagasi harus bayar ekstra, terkadang dipaksa beli.

3.  Board me First Rp: 56,280.-

4.  Makan di Cabin harus bayar, air panas pun harus bayar. Dan melarang penumpang bawa makanan.  Sehingga terkesan bukan airline, melainkan restauran.


14210233421996692376
14210233421996692376


5.  Mau mendahului antri, bayar Rp: 50,000 (insert gambar)

14210240282061716468
14210240282061716468


14210234791185152212
14210234791185152212


6.  Airport tax sudah ditagih, kalau tiket hangus, airport tax hilang.

7.  Levis charge (booking fee) bila beli online, dan ekstra charge bila beli dikantornya.

8.  Biaya Tiger connect less than 8 hour harus bayar Sin$ 20.- Ini sama saja memaksa kita harus bermalam di singapore, maksudnya untuk menghidupkan hotel singapore/ekonomi singapore. Kalau tidak mau bayar Tiger Connect, kita harus cek out dengan membawa bagasi keluar airport, dan cek in lagi, harus bayar Rp: 206,360.-

9.  Untuk refund terkadang bisa memakan waktu lama.

Saran dibuat peraturan :



  1. LCC yang berangkat dan menuju Indonesoa tidak boleh charge bila memilih kursi.


  2. Bagasi boleh ditagih ekstra, tapi tidak boleh dipaksa beli.


  3. Board me First tidak diijinkan, yang boleh tiket seat primier atau penumpang tua dan anak didahulukan.


  4. LCC berhak tidak mensupplai makan dan minuman, atau harus bayar, tapi tidak boleh melarang penumpang membawa makanan dan minuman (yang tidak berbau menyengat misalnya duren)  ke kabin.  karena usaha airline bukan restauran.


  5. Antri menyerobot sama sekali tidak diperbolehkan, ini samanya menganjurkan orang kaya main serobot. Merusak moral bangsa.


  6. Kalau refunds, airport tax dan fuel surcharge harus dikembalikan utuh. Karena airline tersebut tidak membayar airport tax dan tidak ada pengeluaran fuel tambahan.  Saya pernah beli tiket Lion Air, dan karena salah tanggal, saya refunds, ternyata hanya dipotong harga tiket dan biaya kartu kredit, biaya lain dikembalikan.  Dalam hal ini Lion lebih fair daripada Tiger.  Lion bisa, mengapa Tiger tidak bisa?


  7. Yang berangkat dan menuju Indonesia tidak boleh ada levis charge.


  8. Selama tidak keluar dari airport, tidak boleh ada kolum Tiger (inter) connect charge.


  9. Refund harus selesai dalam waktu 14 hari kerja. Dan LCC yang mau beroperasi di Indonesia harus menyatakan biaya apa saja yang boleh di refund sesuai PERATURAN INDONESIA, bukan sesuai PERATURAN SINGAPORE.


Saya bandingkan tiket Tiger jurusan Taipeh dibandingkan dengan Cathay Pacific.

Harga tiket pp Rp: 3,109,900.-

Prepaid 20 Kg Bagasi, Rp: 740,000.-

Tiger Connect Rp: 375,000.-

Tiger beat (makan) Rp: 520,000.-

Board me first Rp: 56,280.-

Memilih bangku duluan Rp: 187,600.-

Untuk pemberitahuan jika ada perubahan, per SMS Rp: 14,000.-

Tax and Fee Rp: 340,000.-

Booking and Service Fee Rp: 180,000.-

Total :  5409,688.-

price details

1 adult

IDR1,809,100.00

tiger add-ons

IDR  919239.00

taxes and fees

IDR  112560.00

1 adult

IDR1,300,800.00

tiger add-ons

IDR  656599.00

taxes and fees

IDR  229790.00

service fees

IDR14000.00

forfeit of credit (w/tax)

IDR  0.00

upgrades (w/tax)

IDR  0.00

booking and service fee

IDR  180000.00

seat fees

IDR  187600.00

total price

IDR  5409688.00

Belum ditambah biaya hotel 2 malam di Singapore, paling sedikit 2 malam menghabiskan 3 juta Rupiah.

Tiket Cathay pacific tidak ada perincian jebakan, cukup :

1 orang USD 588.-

2 orang USD  434.- (berangkat dan pulang bersama)

Setelah kita banding, ternyata LCC tidak terlalu murah sekali, lalu mereka untung dari mana?  Dan bagaimana menarik peminat?

LCC rata-rata occupancy ratenya tinggi, mengapa?

Bila sedang off seasons, atau anda membeli tiket jauh dari hari keberangkatannya, tiketnya bisa murah.  Karena tujuan mereka adalah SEROBOT penumpang regular airline.  Saya heran mengapa regular airline seperti Garuda tidak berani turunkan harga ketika off seasons?  Dan Garuda menjual tiket dari Indonesia lebih mahal jika kita beli tiket di Hongkong misalnya.

Tapi jika anda beli tiket ketika high seasons, sorry ya, tiketnya bisa lebih tinggi dari harga regular airlines, karena pasti penuh. mereka dengan sesuka hati membabat uang penumpang.

Untuk menghadapi trik LCC airlines yang ini, mudah sekali, Menhub boleh tetapkan harga tiket dari LCC airline di koridor berapa?  misalnya selisih off seasons dan high seasons adalah 25%.  Maka airline nasional akan terlindungi, juga kantong masyarakat akan terlindungi, tidak dikuras ketika high seasons.

Kita dukung Menhub meindak LCC yang kurang ajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun