Salah satu algojonya pun, mengarahkan pistolnya ke kepalaku, membuka pengamannya dan dorr.
Aku merasakan timah panas menembus kepala.Â
Aku sedang berada di ujung kehidupan, ternyata dari sini aku bisa melihat indahnya lampu-lampu kota. Gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Alea yang berteriak kencang. Aku benar-benar sedang berada di ujung kehidupan.
Jika di dunia ini ada yang pantas untuk mendapatkan gelar orang yang paling jahat maka akulah yang berhak mendapatkannya. Aku telah membohongi keluargaku satu-satunya. Alea.
Semua ini hanya berawal dari suatu malam. Malam yang tragis. Malam yang tidak pernah aku inginkan.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI