Berdasarkan studi pendahuluan bulan Maret 2021 terjadi peningkatan kasus pneumonia di ruang PICU RSAB Harapan Kita dan perubahan posisi belum dapat dilakukan secara maksimal.Â
Hal ini disebabkan karena selama ini pasien pneumonia yang dirawat di PICU rata-rata sudah dalam keadaan umum yang berat, bahkan alat bantu nafas sebagian besar memakai NRM. Hasil observasi pada 4 pasien balita yang dilakukan tindakan prone dengan oksigenasi NRM maka didapatkan data bahwa 2 diantaranya mampu meningkatkan saturasi oksigen yang awalnya 90% meningkat menjadi 93% dan 2 balita tidak dapat meningkatkan saturasi oksigen, dimana yang awalnya 91% Â tetap 91%, maka tujuan dari penelitian ini adalah teridentifikasi pengaruh posisi prone pada balita dengan penumonia terhadap peningkatan saturasi oksigen di ruang PICU RSAB Harapan Kita".
Â
METODE DAN SAMPELÂ
Penelitian ini menggunakan Quasi -- Experiment Design Pre and Post Test Without Control. Penelitian intervensi semu merupakan desain yang tidak mempunyai pembatasan yang ketat pada randomisasi dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas, intervensi ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan intervensi sebenarnya karena variabel-variabel yang sebenarnya tanpa ada responden yang dikontrol.Â
Penelitian ini dilakukan pengukuran awal (pre test) untuk menentukan kemampuan atau nilai awal seluruh responden sebelum perlakuan (uji coba). Selanjutnya pada semua responden diberikan tindakan posisi prone sesuai dengan protocol yang telah direncanakan. Kemudian setelah 15 menit dari posisi prone dilakukan pengukuran akhir (post test) dengan melihat saturasi oksigen pada semua pasien.Â
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita yang dirawat diruang PICU dengan diagnosa pneumonia yang ada di ruang PICU RSAB Harapa Kita Jakarta sebanyak 30 balita. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pengambilan sampling dengan teknik non random sampling dengan consecutive sampling. Â
Jumlah sampel yang diambil untuk rancangan intervesi perkelompok minimal 15 subjek, (Supranto,2000), sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan dan sesuai dengan penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur, atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011).Â
Alat dan bahan yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah lembar persetujuan responden (informed consent), data demografi, lembar observasi, pulse oximetry alat untuk mengukur saturasi oksigen, monitor untuk mengetahui saturasi oksigen.Â
Peneliti menyediakan lembar observasi, untuk mengumpulkan hasil obsevasi secara langsung baik untuk mengetahui posisi balita dan untuk mengetahui saturasi oksigen pada balita pneumonia tersebut. Semua responden dilakukan pengukuran saturasi oksigen (pre test) kemudian hasil dicatat di lembar observasi.Â
Setelah pre test, peneliti melakukan pengaturan posisi prone. Intervensi ini dilakukan selama 4 jam pada setiap responden dengan pertimbangan meminimalkan perubahan posisi untuk penghematan energi pada pasien setelah 15 menit dilanjutkan mengobservasi saturasi oksigen (post test) kemudian hasil  dicatat di lembar observasi. Peneliti melakukan selama 5 hari dengan estimasi waktu dalam pengumpulan data responden.