Aspek Utama: Lingkungan yang mendukung pencapaian anak akan membangun rasa kompeten. Sebaliknya, kegagalan atau kritik berlebihan dapat menyebabkan rasa rendah diri.
Contoh: Anak yang sukses menyelesaikan tugas di sekolah dengan bimbingan positif akan merasa kompeten, sedangkan yang sering gagal atau dikritik akan merasa tidak mampu.
Dampak Jangka Panjang: Keberhasilan dalam tahap ini mendorong kerja keras dan ketekunan, sementara kegagalan dapat menyebabkan kurangnya rasa percaya diri.
5. Identity vs. Role Confusion (Identitas vs. Kebingungan Peran)
Usia: 12-18 tahun (remaja)
Krisis: Remaja mulai mengeksplorasi identitas diri, termasuk pilihan karir, nilai, dan tujuan hidup. Mereka mencari jati diri yang unik.
 Aspek Utama: Dukungan yang positif pada eksplorasi ini memungkinkan remaja menemukan identitas yang solid. Tanpa dukungan, mereka mungkin merasa bingung dan tidak yakin akan peran mereka di dunia.
Contoh: Remaja yang didorong untuk mengeksplorasi minat mereka akan menemukan identitas yang kuat, sedangkan yang selalu dikendalikan mungkin merasa bingung dan tanpa arah.
Dampak Jangka Panjang: Keberhasilan di tahap ini menciptakan identitas yang kuat, sedangkan kegagalan dapat menyebabkan kebingungan peran dan ketidakstabilan emosi.
6. Intimacy vs. Isolation (Keintiman vs. Isolasi)
Usia: 18-40 tahun (dewasa muda)