Tak lupa kusangkutkan bulumata badai ala sang princess.
Kutatap lama wajah di cermin.
Aku berubah. Aku suka. Maafkan aku Tuhan.
Bukan kebaya atau rok mini yang kupakai.
Tapi kostum olahraga yang tak mencurigakan.
Ku pergi dan ku kunci pintu kamar.
Kamar mahluk terasing.
Yang tak bisa lagi pamit pada ibu bapak.
Saat melangkah masuk lapangan.
Mata sedap mata tak sedap bergantian menyambut.
Tawa nyinyir tawa bahagia saling riuh bersahutan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!