Mohon tunggu...
Lendy Kurnia Reny
Lendy Kurnia Reny Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Blogger dan content creator. Kindly visit ma blog : https://www.lendyagasshi.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Fiksi Ramadan: Doa Mina

14 Mei 2020   21:28 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:53 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/Amyy24132413 | Fiksi Ramadan: Doa Mina

Tahun ini, sampai sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, Mina masih belum mendapat baju baru dari Emak. Mau bertanya pun, Mina tak berani. Karena beberapa hari yang lalu, tak sengaja gadis kecil ini mencuri dengar obrolan Emak dan Bapak di ruang makan, yang hanya berjarak kurang dari 1 meter dari kamar Mina.

Emak : "Pak, bagaimana...?
Sudah dapat uang untuk Lebaran?
"

Bapak : "Belum, Buk... Bapak masih berusaha narik becak setiap hari, tapi mau bagaimana lagi... Orang-orang takut sama corona.
Jadi sepi penumpang.
"

Emak : "Yaah...semoga ada rejeki buat beli baju baru untuk Mina."

Bapak : "Aamiin~
Doakan Bapak selalu yaa, Buk...
"

Emak : "Pasti, Pak..."

....Sementara Mina di dalam kamar termenung....

Pupus sudah impiannya untuk berlebaran dengan baju baru seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski Mina tak dibelikan baju model terbaru dengan model manik-manik cantik seperti teman-temannya, ia tetap bangga karena dibelikan oleh Emak - Bapaknya. 

Mina tahu sekali, ia sudah bukan anak kecil yang setiap lulus penuh puasanya, harus mendapatkan hadiah. Kini ia telah kelas 1 SD. Kesehariannya berpuasa Senin-Kamis bukan tanpa alasan. Mina termasuk anak yang cerdas dan patuh. Sehingga semua orang mengira, Mina berpuasa Senin-Kamis karena memang anak yang baik dan rajin beribadah.

Namun di balik itu semua, Mina kerap menjalankan puasa Senin-Kamis untuk membantu meringankan beban kedua orangtuanya. Mina sering mendapati keadaan kedua orangtuanya terpaksa mengalah tidak makan apapun demi Mina bisa makan. Telur dadar adalah hidangan mewah bagi Mina. Tiap hari, Emaknya bahkan hanya mampu mengukus singkong sebagai makanan atau nasi jagung.

Dalam sholatnya di sepuluh hari terakhir Ramadan, Mina berdoa... Semoga ada dermawan yang berbaik hati yang mau memberikan welas asih ke keluarga Mina.

"Ya Allaah...
Bantulah Bapak untuk mendapatkan rejeki yang halal, Ya Allaah...
Aamiin
."

Tak lupa, Mina selalu menyisihkan uang yang ia punya ke dalam tabungan sehabis berdoa. Cita-cita Mina, meski ia tergolong anak yang tidak mampu, ia tetap ingin berbagi dengan anak-anak yatim yang ada di Rumah Singgah tempat Mina dan teman-temannya bermain, membaca dan berkumpul. 

Ia selalu merasa lebih beruntung daripada temen-temannya di sana. Karena mereka ada yang tidak memiliki Ayah, tidak memiliki Emak atau keduanya. Sehingga, jangankan untuk berlama-lama mebaca buku, hanya sekedar bermain saja, mereka tidak sempat. Ada yang sibuk bekerja, menjaga adik-adiknya atau membantu Ibu mereka mencari nafkah.

"Alhamdulillah, Ya Allaah...
Allaah masih sayang Mina.
" Begitu ucap Mina ketika melihat keadaan di Rumah Singgah.

Mina suka sekali berlama-lama di tempat ini. Karena selain buku, kadangkala, ada Ibu-ibu komplek yang berbaik hati menyumbangkan camilan sore untuk dimakan bersama di Rumah Singgah ini. Ya, rumah Mina dan teman-teman memang di kampung. 

Namun, ada tembok panjang di sepanjang kampungnya yang membatasi dengan Komplek Perumahan mewah. Kabarnya, di sana tinggal banyak artis terkenal. Emm, siapa namanya pun Mina tak tahu. Karena Mina tak pernah menonton tivi. Kata Bapak, nanti kalau ada rejeki, Bapak mau beli tivi yang bagus agar Mina bisa menonton TVRI, saluran belajar anak-anak selama liburan (karena virus Corona).

"Mina sayaaang..." Panggil Emak.
"Sini, nak... Emak mau ngomong sama Mina dulu...."

"Iya, Mak..."

"Mina...tahun ini Emak minta maaf. Emak sama Bapak belum bisa kasih Mina hadiah Lebaran.
Tapi Mina sabar yaa... Terus berdoa sama Allah supaya Bapak diberi rejeki.
"

"Iya, Mak... Mina selalu mendoakan Bapak dan Emak."

Hingga menjelang hari ke lima Lebaran, Mina makin rajin sholat tengah malam. Karena Mina ingin membuktikan janji Allah, bahwa barang siapa yang berdoa di sepertiga malam, maka Allah akan malu bila tidak mengabulkan doa hambaNya.

"Ya Allaah...
Mina gak minta baju lebaran. Mina hanya minta, Bapak dan Emak punya uang untuk makan, ya Allah... Jangan biarin Mina sendiri yang makan.
"

4 hari jelang Lebaran. Mina membongkar uang tabungannya yang selama ini disimpan di dalam botol plastik. Setelah dihitung, Mina berhasil mengumpulkan Rp 53.200,-.

"Waah...alhamdulillah,
Banyak...
"

Mina bertekad memberikannya ke pengurus Rumah Singgah, kaka Aisya. Namun, sesampainya di Rumah Singgah, tak seorang pun yang berhasil Mina temui di sana.

"Pada kemana semua teman-teman?" Batin Mina.
"Aah...aku tunggu 30 menit saja, siapa tahu nanti kak Aisya ke sini."

Hingga menjelang dhuhur, kak Aisya belum terlihat juga sedangkan hari ini, Mina berjanji kepada Emak untuk mengantar jahitan ke rumah Pak Ahmad.

"Ya sudahlaah...mungkin nanti sore, aku balik lagi ke sini."

Setengah berlari, Mina pulang ke rumah. Dan mendapati Ibunya sedang sibuk menjahit pesanan baju para tetangga. Upahnya memang tidak banyak, karena Ibu tidak pernah menetapkan harga. Malah kadang ada yang membayar dengan sayuran, kentang, gula, beras atau minyak. Dan Ibu selalu tak lupa mengucapkan "Terimakasih."

"Minaa...ini nak, tolong antarkan pakaian Ibu Ahmad yaa..."

"Ya Bu... Mina sholat dhuhur dulu yaa.."

Setelah sholat dhuhur, Mina ke rumah Pak Ahmad dan mereka berterimakasih atas kebaikan Emak yang sudah menyelesaikan jahitan.

"Mina... ini tolong berikan ke Emak yaa..."

"Baik, Pak Ahmad."

Mina menerima kantong plastik yang cukup mungil. "Mungkin isinya uang." Batin Mina senang.

Sesampainya di rumah, Mina memberikan titipan Pak Ahmad dan segera masuk ke kamar untuk mengambil uang yang ingin diberikan ke Rumah Singgah.

"Emaak... Mina ke kak Aisya dulu yaa..."

3 hari jelang Lebaran...

2 hari jelang Lebaran...

Sehari sebelum Lebaran tibaa...

"Minaa..." Panggil Emak dari ruang tengah.

"Iya, Mak..."

"Ini, Mina... rok baru untuk Mina Lebaran."

Mina tertegun dan akhirnya tersenyum bahagia. Matanya berkaca-kaca hingga Mina menangis di pelukan Emak.

"Emaaak...ini bagus banget."

"Coba dulu, Mina.."

Tanpa diperintah kedua kali, Mina berlari ke kamar dan berganti dengan rok barunya.

"Emaaak... Mina cantik kaan..."
((sambil memutar-mutar rok panjang A-Line yang sedang dipakainya))

"Cantik, sayang..."

"Bapak mana, Mak... Mina mau menunjukkan di depan Bapak."

"Bapak sebentar lagi pulang..."

Sepulangnya Bapak dari menarik becak seharian, alhamdulillah... Bapak membawa kardus besar yang entah apa isinya. Setelah Bapak mandi dan berganti baju koko untuk siap sholat, Mina dan Ibu sibuk membuka kardus yang dibawa Bapak. Ternyata isinya sembako, seperti beras, mie, minyak, gula, kopi dan telur. Juga tak ketinggalan detergen dan sabun pencuci piring.

"Ada takmir Masjid komplek tadi memanggil Bapak dan memberikan Bapak ini, Buk..."
Dan ini ada uang, katanya untuk Mina yang selama ini sudah membantu Ibu-ibu komplek mengantarkan makanan ke Masjid untuk takjil, setiap sore. Benar begitu, Mina?"

"Eh...oh, Iya Pak."

"Karena selama ini Mina tidak berkenan dibayar, makanya Ibu-ibu komplek mengumpulkannya dan memberikannya sekarang, Buk.."

Seketika Mina bersujud syukur atas segala kenikmatan yang diterimanya Ramadan kali ini. Sambil berkata "Emak... Mina suka sekali rok dari kain sarung yang dijahitkan Emak ini..."

EPILOG:

"Pak... Tadi Ibu dapat kain sarung warna abu-abu ini dari Pak Ahmad.
Alhamdulillah, bisa buat Bapak sholat.
"

"Bu, kain sarung Bapak masih bagus. Bagaimana kalau Ibu jahit jadi bajunya Mina?"

Di tangan Emak, kain sarung berwarna abu-abu itu menjelma menjadi rok A-Line yang cantik untuk Mina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun