Mohon tunggu...
Nalendra Satyatama
Nalendra Satyatama Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Menyelami hikmah dalam semesta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjejakkan Langkah di Masjid Menara Kudus

21 Januari 2024   18:55 Diperbarui: 21 Januari 2024   18:58 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir tahun 2023 lalu, kami sekeluarga (saya, istri, dan 3 anak) melakukan perjalanan libur akhir tahun ke beberapa kota di utara Jawa Tengah. Semarang, Ungaran, Demak, Kudus, dan Jepara menjadi tujuan. 

Dalam setiap perjalanan, setidaknya ada lima hal tak tertulis yang sebisa mungkin saya  penuhi agar perjalanan terasa lengkap, yaitu religi, sejarah, pemandangan alam, tempat gaul (ini permintaan khusus anak-anak kami yang remaja), dan silaturahmi. 

Di tulisan beberapa waktu lalu, saya menulis pengalaman perjalanan di Kota Semarang dan Ungaran. Pada tulisan kali ini, saya membagikan pengalaman perjalanan ke Demak, Kudus, dan Jepara. 

Kami berangkat dari Ungaran, Selasa (19/12) kira-kira pukul 09.00 WIB dengan menggunakan taksi daring.  Tujuan kami ke Kota Kudus karena di sana ada empat tujuan yang sudah kami rencanakan, yaitu Masjid Menara Kudus, Masjid Sunan Muria, Masjid Agung Kudus, dan Museum Kretek. 

Selain itu, posisi Kota Kudus juga lebih dekat ke Jepara untuk mengunjungi Museum Kartini dan Masjid Mantingan. Selain itu, dari Kudus, kami berencana akan kembali ke Semarang dengan terlebih dahulu mampir ke Masjid Agung Demak.

Perjalanan dari Ungaran ke Kudus kira-kira 1,5 jam menuju hotel kami menginap di Jalan Lingkar Barat. Posisinya sekitar 8 km ke Masjid Menara Kudus. 

Dari Ungaran sampai Semarang, kami menikmati pemandangan pegunungan dari jalan tol. Dari Semarang sampai ke Demak, suasana terik menyambut kami.  Taksi daring kami keluar tol di pintu tol Demak untuk menuju ke Kudus. 

Sesampainya di hotel,  kami menitipkan barang kepada petugas hotel karena belum masuk waktu check in. Dari hotel, kami menuju ke tujuan pertama, yaitu Masjid Menara Kudus.

Jalan Menara menuju Masjid Menara ini hanya bisa dilalui satu mobil.  Menurut supir taksi daring yang kami tumpangi, dari perempatan Jalan Sunan Kudus menuju ke Masjid Menara Kudus melalui Jalan Menara, mobil tidak bisa masuk . Kami pun turun di pertempatan. Siang itu cukup terik di Kota Kudus. Anak-anak meminta untuk mampir sebentar untuk menikmati es krim di toko pojokan perempatan jalan sebelum masuk ke Jalan Menara. 

Sensasi kenikmatan es krim sudah habis di tenggorokan. Kami pun bergegas berjalan ke menuju Masjid Menara Kudus. Ada kebahagiaan tersendiri bagi saya bisa melihat langsung masjid yang biasanya hanya saya lihat di foto-foto kalender. 

Kali ini, saya berdiri di depan menara tersebut. Di depan pintu masuk, ada beberapa tukang foto yang menawarkan jasa foto sekaligus cetak.  Kami meminta satu tukang foto untuk mengabadikan kehadiran kami di masjid bersejarah ini. 

Setelah selesai berfoto, kami diarahkan ke satu kios untuk mengambil hasil cetakan dan file foto. Uang Rp 20.000 kami berikan sesuai dengan harga yang tertulis di rompi tukang foto di depan masjid. Sebuah foto kira-kira seukuran kertas HVS dan file foto menjadi menjadi milik kami untuk dikenang sepanjang waktu sebagai tanda kami pernah ke sini. 

Adzan waktu masuk sholat Zhuhur telah bergema. Kami segera masuk ke area masjid untuk mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah sholat Zhuhur berjama'ah. Saya dan dua anak kami yang laki-laki berwudhu di tempat wudhu untuk pria yang terletak di sayap depan kanan masjid. 

Setelah berwudhu, kami menuju ke ruang sholat utama untuk menunaikan sholat berjama'ah. Tertunaikan sudah niat saya ke Kudus untuk sholat di masjid ini.  Saya mengagumi kekhasan bagunan masjid ini. 

Ada dua tembok berdiri di tengah di bagian selasar dan dekat pintu masuk ruang utama yang bentuknya mirip dengan bangunan menara depan masjid. Susana siang itu cukup ramai karena ada rombongan dari luar Kudus. 

Selesai sholat, kami menikmati soto Kudus masih di sekitar masjid, di Jalan Menara. Di sepanjang Jalan Menara ini berjajar kios-kios penjual makanan dan pernak-pernik khas. Kami berhenti di kedai makan lesehan. 

Makan Soto Kudus di Kota Kudus ditemani telur asin dan teh hangat makin, serta tak lupa kerupuk yang dicolek-colek ke kuah soto menambah sensasi nikmat yang terasa.  Acara makan siang selesai. Kami bergegas ke tujuan kedua, yaitu ke Museum Kretek yang akan saya bagikan pengalamannya di tulisan berikutnya.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun