Akhir tahun 2023 lalu, kami sekeluarga (saya, istri, dan 3 anak) melakukan perjalanan libur akhir tahun ke beberapa kota di utara Jawa Tengah. Semarang, Ungaran, Demak, Kudus, dan Jepara menjadi tujuan.Â
Dalam setiap perjalanan, setidaknya ada lima hal tak tertulis yang sebisa mungkin saya  penuhi agar perjalanan terasa lengkap, yaitu religi, sejarah, pemandangan alam, tempat gaul (ini permintaan khusus anak-anak kami yang remaja), dan silaturahmi.Â
Di tulisan beberapa waktu lalu, saya menulis pengalaman perjalanan di Kota Semarang dan Ungaran. Pada tulisan kali ini, saya membagikan pengalaman perjalanan ke Demak, Kudus, dan Jepara.Â
Kami berangkat dari Ungaran, Selasa (19/12) kira-kira pukul 09.00 WIB dengan menggunakan taksi daring. Â Tujuan kami ke Kota Kudus karena di sana ada empat tujuan yang sudah kami rencanakan, yaitu Masjid Menara Kudus, Masjid Sunan Muria, Masjid Agung Kudus, dan Museum Kretek.Â
Selain itu, posisi Kota Kudus juga lebih dekat ke Jepara untuk mengunjungi Museum Kartini dan Masjid Mantingan. Selain itu, dari Kudus, kami berencana akan kembali ke Semarang dengan terlebih dahulu mampir ke Masjid Agung Demak.
Perjalanan dari Ungaran ke Kudus kira-kira 1,5 jam menuju hotel kami menginap di Jalan Lingkar Barat. Posisinya sekitar 8 km ke Masjid Menara Kudus.Â
Dari Ungaran sampai Semarang, kami menikmati pemandangan pegunungan dari jalan tol. Dari Semarang sampai ke Demak, suasana terik menyambut kami. Â Taksi daring kami keluar tol di pintu tol Demak untuk menuju ke Kudus.Â
Sesampainya di hotel, Â kami menitipkan barang kepada petugas hotel karena belum masuk waktu check in. Dari hotel, kami menuju ke tujuan pertama, yaitu Masjid Menara Kudus.
Jalan Menara menuju Masjid Menara ini hanya bisa dilalui satu mobil. Â Menurut supir taksi daring yang kami tumpangi, dari perempatan Jalan Sunan Kudus menuju ke Masjid Menara Kudus melalui Jalan Menara, mobil tidak bisa masuk . Kami pun turun di pertempatan. Siang itu cukup terik di Kota Kudus. Anak-anak meminta untuk mampir sebentar untuk menikmati es krim di toko pojokan perempatan jalan sebelum masuk ke Jalan Menara.Â
Sensasi kenikmatan es krim sudah habis di tenggorokan. Kami pun bergegas berjalan ke menuju Masjid Menara Kudus. Ada kebahagiaan tersendiri bagi saya bisa melihat langsung masjid yang biasanya hanya saya lihat di foto-foto kalender.Â
Kali ini, saya berdiri di depan menara tersebut. Di depan pintu masuk, ada beberapa tukang foto yang menawarkan jasa foto sekaligus cetak. Â Kami meminta satu tukang foto untuk mengabadikan kehadiran kami di masjid bersejarah ini.Â