Jawaban semestinya atas formal liberal logic, persepsi menghina dan interpretasi sesatnya narasi Sujiwo Tejo tentang takbir akan berefek kontra konsepsi dengan pengertian takbir sebagai berikut :
Pertama, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat dzikir. Dan dzikir ini adalah dzikir yang paling agung di antara Nama-namaNya.Â
Kedua, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat tauhid bagi muslim yang yakin dan percaya kepada Allah Subhanahu Wata'ala.Â
Ketiga, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat yang mempunyai arti, fungsi dan kegunaan yang sangat dogmatis.Â
Keempat, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat awal dan akhir dari hidup dan mati seorang mukmin.Â
Kelima, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat amalan dalam hidup dan kematian sesudahnya.Â
Keenam, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat hukum, kalimat indikator, kalimat penegasan, kalimat setuju, kalimat persatuan dan kalimat pengakuan terhadap amar ma'ruf nahi mungkar.Â
Ketujuh, kalimat takbir (Allahu Akbar) adalah kalimat dengan segala manfaat baik bagi muslim dan mukmin. Diantaranya yang terpenting adalah sebagai doa.Â
Itulah beberapa pengertian tentang kalimat takbir (Allahu Akbar) dalam hal ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala.Â
Jika ada yang mengaku Muslim, namun merasa risih dengan seruan takbir (Allahu Akbar), maka sudah sepantasnya orang tersebut segera cepat bertaubat nasuha dari segala kerusakan mental dan akidah islamnya.Â
Dan sebaliknya apabila yang mengaku Muslim akan tetapi merasa takut dengan suara dan kalimat takbir (Allahu Akbar), maka seharusnya orang tersebut wajib diobati keadaan lahir batinnya.Â