Ada cerita menarik sewaktu Maitsa  dilahirkan, karena hari lahirnya sama dengan ibunya, maka menurut adat, anak tersebut harus dibuang.  Malam itu juga, setelah beberapa saat Maitsa lahir, bapaknya Maitsa membawa  bayi di atas ikrak dan di taruh di depan pintu rumah. Tante Maitsa yang sedari sore ikut begadang menunggu Maitsa lahir, segera mengambil bayi maitsa dengan penuh suka cita.Maka sejak saat itu Maitsa menjadi anak nya tante secara adat.
Semenjak lahir hingga menapaki hari - harinya, Maitsa memiliki rambut yang berbeda dengan yang lain. Ada yang mengatakan itu rambut brekele, ada juga yang mengatakan rambut jimbrong. Intinya, jika tidak diikat, rambut tersebut mengemang sekali dan berikal - ikal lembut. Â Perbedaan ini merupakan kelebihan fisik yang dimiliki oleh Maitsa , selain lesung pipitnya.
Masa kecil Maitsa sampai lulus Sekolah dasar, dijalankan di desa yang sama. Ke sekolah juga hanya beberapa menit berjalan kaki saja. Maitsa selalu ranking 1 di kelasnya, sampai penerimaan ijazah. Dengan nilai yang tinggi, Maitsa punya kans untuk diterima di SMP manapun, namun pilihan jatuh pada Pondok Pesantren Modern Andalusia Banjarnegara, dengan pendidikan formal di dalamnya yaitu Madrasah Tsanawiyah.
Masa - Masa Indah Khatam Setoran Hafalan Al Qur an
Dengan berbekal pengalaman  setoran hafalan al qur an sewaktu di Mts, maka Maitsa sudah mengetahui trik trik terbaiknya. Selain itu dorongan dari para ustadz dan ustadzah, juga support dari teman - temannya yang selalu setia. Apalagi teman - teman dari alumni Ponpes andalusia, yang notabene satu perjuangan  sebagai penghafal al Qur an. namun demikian doa orang tua yang selalu tiada berhenti, memberikan energi tersendiri bagi Maitsa.Â
Belum genap 3 tahun. Maitsa telah mengkhatamkan setoran hafalannya. walaupun di urutan kedua, namun dianggap yang pertama, karena yang khatam pertama, dari MTs sudah mengantongi sertifikat lulus hafalan 30 juz. Berbeda dengan Maitsa yang dari MTs hanya mampu setor hafalan 1o juz.Â
Sebuah surprise di waktu sore hari lewat grup WA wali santri, tiba - tiba ustadz mengunggah foto Maitsa dengan ucapan Selamat  telah berhasil mengkhatamkan Al Qur'an 30 juz. Bagai tertimpa durian runtuh,  saya langsung sujud syukur mendengar  berita mendadak ini. Sebelumnya hanya diberi kabar oleh ustadzah pengasuh bahwa Maitsa akan  menyetorkan hafalan terakhirnya, dalam artian akan khatam. 30 juz .Beliau ustadzah minta doa restunya agar Maitsa diberi kelancaran setorannya.
PenutupÂ
Berdasarkan hal tersebut, semoga Maitsa bisa menjaga hafalannya,bisa  murojaah secara istiqomah. Serta cita - citanya ingin memakaikan mahkota surga kepada ayah bundanya dapat tercapai dengan baik. Saat ini anakku sedang menjalani masa pengabdian dipondoknya. semoga dilancarkan dan bisa menambah wawasannya dalam  pengasuhan santri dan ilmu pendidikan serta pembelajaran di pesantren.
Demikian yang dapat saya ceritakan kepada para pembaca yang budiman. Semoga cerita saya ini dapat diambil manfaatnya dalam pendidikan anak, Mohon doa restunya semoga anak kami, Maitsa Dhiya Nabila Wijaya Trisyani selalu diberi kemudahan dan kelancaran hidupnya dalam kebaikan- kebaikan. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H