Mohon tunggu...
lia kustiandi
lia kustiandi Mohon Tunggu... profesional -

konsultan sistem akuntansi keuangan dan auditor intren

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prof Yusril Ihza Mahenda: Tujuan Demokrasi Adalah untuk Mewujudkan Kedaulatan Rakyat, Rakyatlah yang Berdaulat

12 April 2014   14:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Dengan kondisi seperti pada point 1 sampai dengan point 7, sangat berpotensi terjadi kecurangan.

9. Bisa dipastikan lebih dari 90% caleg terpilih karena politik uang, bukan karena memiliki kecakapan. Ini berpotensi hanya akan melahirkan politisi dan legislator korup dan akan sangat berbahaya bagi Indonesia ke depan.

10. Jika tidak terjadi keributan, bukan berarti itu karena pemilu beres, tetapi karena masyarakat tak peduli lagi pada pemilu. Pemilu hanya digunakan oleh masyarakat untuk cari uang dari tim caleg saja.

11. Sangat mungkin, ini semua akibat dari proses seleksi Komisioner KPU dengan dana 400 juta lebih yang tidak beres, sehingga hanya menghasilkan Komisioner KPU yang tidak kapabel.

12. Sangat disayangkan ada politisi parpol yang bisa berbangga diri menang di pemilu yang sangat kotor ini. Ini menunjukkan bahwa banyak politisi parpol yang tidak paham apa arti pemilu bersih.

Apakah semua kecurangan ini di ketahui Oleh Panwas ? rasana mustahi kalau tidak tau sebab ada di muat di media cetak. Juga berita Televisi seperti yg di tayangkan Oleh TV one.

Pertanyaan kepada penyelengara Pemilu, KPU RI  BAWASLU RI dan lembaga2 atau siapapun  yg memiliki kewajiban untuk menegakan PEMILU bersih. JURDIL  Adakah berita tentang kecurangan pemilu akan berlalu begitu saja. Sehingga akan di jadikan sebagai tradisi. Atau akan kah di tindak lanjuti sehingga menimbulkan efek jera bagi pelakunya, siapapun dia. Akankah kasus MONEY POLITIK di PONOROGI thn 2009 akan terulang ketika seseorang melaporkan adanya tindakan MONEY POLITIK malah di tahan dan diI tuduh sebagai pencemaran nama baik ? walaupun ada bukti yg di sertakan ?

Apakah POLISI, BAWASLU, KPU akan tetap tutup mata terhadap pelanggaran ini ? ingat wahai para Komisioner  anda sekalian itu di gaji oleh Rakyat. Bukan oleh Presiden. Atau Oleh Pemerintah. Mereka hanya menjalankan tugas yg di amanatkan oleh rakyat. Uang Negara pun bukan uang mereka tetapi Uang Rakyat.

jangan mentang mentang yang melanggar adalah Partainya Penguasa atau Caleg anak Penguasa atau caleg yg punya uang banyak mampu menebus idealisme dan menghianati kedaulatan Rakyat.

Pak Polisi saya titip tuntaskan Kasus di Gunung kidul tentang temuan uang 510 juta  dalam Mobil  AVANZA. Tuntaskan Pak supaya orang pada mengetahui bagaimana sejatinya orang yang Gembar Gembor idealisme tetapi karena ingin berkuasa melakukan hal tercela. supaya kembali ke jalan yg benar tdk memberi contoh bubrah.

Ayo bangsaku jangan bangga menjadi bangsa jahiliyah, ayo bangsaku jangan tergiur uang yg akan menjadikan hak poltik kita hilang

Jogjakarta, 12 April 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun