Mohon tunggu...
lefrita  devi
lefrita devi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan swasta

Jangan lupa bersyukur dan ucap Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepercayaan yang Dusta

12 Januari 2018   06:36 Diperbarui: 14 Januari 2018   09:57 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.omensamnurohman.files.wordpress.com

Kemudian bayu masuk kedalam rumah, tentunya dengan rasa harap agar dapat restu dari orang tuanya. Akan tetapi semua sepertinya sulit untuk bapak bisa mengijinkan saya untuk menikah. 

Setelah Bayu mengatakan pada bapaknya Bayu tetap memikirkan jawaban apa yang akan di ucapkan bapak padanya nanti. Ketika suatu perasaan sudah menemukan tambatan hatinya, tentu hati sudah tidak bisa berkata-kata apapun. Bayu yang selama ini hanya memendam perasaan akhirnya berani mengungkapkan keinginannya kepada ayahnya. 

Sulit memang bagi Bayu untuk bisa meminang seorang wanita. Karena ayah Bayu sendiri juga selalu melarang segala sesuatu yang diinginkan oleh Bayu, tidak hanya Bayu saja kakak Bayu dan adiknya juga diperlakukah sama. 

Tapi kini bukannya bayu harus diam dengan segala bungkam mulutnya melainkan harus berani bertindak agar apa yang diinginkannya bisa menjadi kenyataaan. Ke esokan harinya bayu dengan berani membawa wanita yang ingin dinikahinya untuk menemui orang tua Bayu, sekaligus memperkenalkan pada keluarga. 

Dengan hati yang sangat sumringah Bayu terlihat bahagia sekali akan kedatangan wanita yang dipilihnya untuk mencadi istrinya itu. Sesampainya di depan teras Bayu melihat ibunya sedang membersihkan beras dari panir yang masih tersisa di beras itu.

"kulonuwon, ibuk" , ucap Bayu dengan wajah sumringah.

"lho anak lanangku, dari mana saja kamu?. Bapakmu tadi seitar jam 08:00 nyariin kamu, katanya disuruh bantu bapakmu angkat barang".

"tadi saya kedesa sebrang menemui seseorang buk".

"siapa ini le, wanita mana ini yang kamu bawa kerumah", ucap Ibu dengan wajah tercengang sekaligus penasaran.

"ini buk sartini, gadis dari desa sebrang buk. Dia anaknya tabib yang biasanya datang kedesa kita untuk membantu masyarakat desa" , ucap bayu dengan tersenyum manis pada Ibuk.

"saya Sartini Buk, anak desa sebrang", dengan menjabat tangan Ibu Bayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun