"Kalau lo diganggu lagi sama mereka, langsung call gue," teriakku disambut dengan cibiran.
Begitu dia menghilang di balik pintu, aku malah tertawa puas melihat raut wajah kesalnya. Lima detik kemudian, aku kembali terdiam. Kenapa jadi ikut-ikutan aneh seperti si Kutilangdara?
Bersambung....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!