"Nilai kamu semester kemarin jelek semua, Bran. Masa B hanya dua buah, sisanya C?" Papa menggeleng tegas. "Sampai nilai kamu naik lagi, Papa tidak akan memberikan apa yang kamu minta."
"Tapi, Pa---"
"Tidak ada tapi-tapi! Kamu harus belajar dengan benar. Papa baru akan turuti permintaanmu lagi, setelah nilai kamu naik. Tidak ada lagi C," tegas Papa dengan raut wajah serius.
Mampus! Kiamat sudah. Apa yang harus kulakukan agar Papa bisa mengabulkan kembali permintaanku seperti semula? Rasanya tidak mungkin bagiku untuk menghilangkan nilai C yang menjadi langganan sejak dulu. Kenapa jadi seperti ini?
Bersambung....
Novel ini sudah terbit versi cetak, jadi jangan coba-coba plagiat dan modifikasi ya. ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H