Cewek 2: Istirahat besok aku traktir ice cokelat ya :)
Aku mendesah ketika tidak ada satupun pesan yang menarik perhatian malah membuat ngantuk. Sesaat senyuman terukir di sudut bibir ketika ingat si Kutilangdara besok akan menunjukkan keahliannya bermain basket. Sudah saatnya memikirkan cara agar bisa menyingkirkannya segera dari klub itu.
"Gue sama sekali nggak tertarik sama cowok dekil dan nyebelin kayak lo." Penggalan kalimat yang dilontarkannya waktu terakhir bertemu kembali terngiang.
What? Dekil? Siapa yang dekil? Aku?
Tawa singkat keluar dari bibir ini. Apa dia tidak tahu siapa Brandon Harun? Bukannya sombong, sejak SMP aku selalu dikelilingi siswi. Tinggal pilih saja mana yang kuinginkan. Cewek secantik Nikita Willy juga bisa kudapatkan.
Rasanya kepala kembali memanas ketika memikirkan si Kutilangdara. Mandi menjadi satu-satunya pilihan untuk menyegarkan pikiran.
Sepuluh menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi. Rasanya benar-benar segar terkena air dingin. Apalagi kulitku lengket karena keringat setelah latihan basket.
Setelah mengenakan baju kaus tanpa lengan dan celana pendek, aku langsung turun ke bawah. Papa pasti sudah pulang. Ada sesuatu yang ingin kuminta dari beliau sekarang. Beliau biasanya memberikan apa yang kuinginkan. Buktinya Honda CBR keluaran terbaru langsung dibelikan hanya dengan satu kali rengekan.
"Papa sudah pulang, Bi?" tanyaku kepada Bi Ijah, asisten rumah tangga di sini.
"Baru saja pulang, Mas. Lagi di kamar sama Ibu," jawab Bi Ijah mesem-mesem.
Aku sudah paham maksud perkataannya. Begitulah kedua orang tuaku. Terkadang mereka masih seperti pengantin baru. Pernah waktu itu lupa tutup pintu kamar, sehingga aku bisa masuk, ternyata mereka sedang bermesraan. Haha!