Nilai-nilai kebijakan universal yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggungjawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak. Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada peserta didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan mampu meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Keputusan yang tepat adalah keputusan yang mengayomi sebagian besar kepentingan dari seluruh anggota komunitas. Selain itu, keputusan yang tepat adalah keputusan yang tidak berpihak pada orang atau kelompok tertentu dan dampak buruk dari keputusan itu sangat kecil atau bahkan tidak ada. Keputusan yang tepat juga selalu mengedepankan nilai-nilai universal dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada konteks satuan pendidikan, sebuah keputusan akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman apabila keputusan itu memenuhi tida dasar utama yakni berpihak pada peserta didik, mengandung nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Itulah keputusan yang bijaksana. Keputusan yang bijaksana bisanya akan mengobarkan api kegembiraan, keceriaanya yang memungkinkan terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Kemampuan para pengambil keputusan di sekolah yang tepat tentunya berdampak positif di lingkungan sekolah yang merupakan bekal peserta didik  dalam menghadapi kehidupan nyata dalam bermasyarakat.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Sebuah pepatah mengatakan hidup adalah perjuangan. Jika hidup adalah perjuangan maka dalam kehidupan itu pasti ada tantangan. Lalu apakah tantangan itu harus dihindari? Tantangan ada dalam hidup bukan untuk dihindari, tetapi harus digauli. Sebab tantangan itu hanya menguji kita apakah kita mampu melangkah atau tidak, apakah kita mau melangkah sendiri ataukah kita harus menggandeng orang lain dalam perjalanan kita. Demikian juga dalam proses pengambilan keptusan terhadap persoalan-persoalan dilemma etika. Tantangan itu pasti ada. Apalagi pada lingkungan yang memiliki pardigma yang hanya melihat dirinya sebagai sesuatu yang benar di semesta ini. Pengambilan keputusan yang bijaksana sekalipun pasti mendapat tantangan dalam kondisi lingkungan yang sudah tidak berpegang pada nilai-nilai kebajikan. Karena itu, bagaimana pun kondisinya seorang pemimpin harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebajikan universal dalam mengambil sebuah keputusan. Sebuah keputusan memang tidak bisa menyenangkan semua pihak, tetapi harus menyeimbangkan semua kepentingan. Dan persis inilah hal yang paling sulit dilakukan. Tetapi dengan coba mengubah cara pandang anggota komunitas melalui penyadaran dan pembelajaran sosial emosional paling tidak hal ini dapat diminimalisir.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan yang diambil tentu sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek termasuk pada pembelajaran yang memerdekakan murid. Tentunya penagruh tersebut ada yang positif da nada yang negative. Tergantung pada keputusannya. Keputusan yang diambil berdasarkan tiga hal yakni berpihak pada peserta didik, mengandung nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab pastnya akan berdampak baik bagi peserta didik karena mereka menjadi pusat dari keputusannya. Apalagi dalam proses pengambilan keputusan itu diproses melalui sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan pastinya sangat berdampak baik bagi peserta didik. Berkaitan dengan pengambilan keputusan yang tepat untuk proses pembelajaran dengan potensi peserta didik yng berbeda dalam konteks ini seorang guru perlu melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi yakni pembelajaran yang disusun atau direncanakan dengan senagaja demi memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda. Kebutuhan belajar peserta didik itu berbeda-beda setiap orang dan kita dapat melihatnya dalam hal kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar. Agar seorang guru bisa mengetahui kebutuhan belajarnya maka seorang guru harus membuat survey kecil atau tes kemampuan awal. Berdasarkan kebutuhan belajar itu, seorang guru melaksanakan proses pembelajaran berdiferensiasi. Ada tiga hal yang dilakukan atau disiapkan secara berbeda disini yakni diferensiasi konten, diferensisi proses dan diferensiasi produk. Hal utama yang ditekankan dalam point ini tadi bahwa sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus mengambil keputusan betul-betul berpusat pada peserta didik. Apalagi dalam proses pembelajaran, guru harus menuntun dan menjawabi kebutuhan peserta didik agar kebutuhan dan keinginan peserta didiklah menjadi perhatian utama yang harus dipenuhi oleh guru, bukan kebutuhan dan keinginan pribadinya.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Seorang pemimpin pembelajaran adalah seorang penuntun peserta didik agar bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya masing-masing demi keselamatan dan kebahagiaannya. Karena itu, sebagai pemimpin pembelajaran guru harus mengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid. Jika seorang pemimpin pembelajaran mengambil keputusan yang memerdekakan dan berpusat pada murid, maka dapat dipastikan murid-muridnya akan belajar menjadi oang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif, komunikatid dan kolaboratif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Hal ini akan membuat mereka bertumbuh dan berkembang dan di masa depan mereka akan tampil menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi dirinya sendiri dan juga orang lain, Pengambilan keputusan yang baik oleh guru saat ini ibarat menjadi sebuah pisau yang pada satu sisinya bila digunakan dengan bijak akan mengupas mereka dan membuat mereka menjadi suskses. Sebaliknya bila seorang pemimpin pembelajaran mengambil keputusan yang kurang baik, bisa berdampak buruk bagi para muridnya di masa depan. Keputusan yang baik dan bijaksana adalah keputusan yang berpihak pada murid dengan selalu melihat kebutuhan belajarnya.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Sampai pada titik ini saya boleh mengambil kesimpulan tentang modul ini bila dikaitkan dengan modul yang lain bahwa: