Mohon tunggu...
Elisius Udit
Elisius Udit Mohon Tunggu... Guru - Pengejar Waktu

Waktu senantiasa pergi dan tak akan kembali. Lakukan apa yang perlu dilakukan hari ini. Besok mempunyai urusannya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Tentang Coaching untuk Supervisi Akademik

30 Maret 2023   00:05 Diperbarui: 30 Maret 2023   00:14 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Proses Kreatif

Salah satu prinsip coaching adalah proses kreatif. Karena itu, dalam proses coaching, terjadi komunikasi antara coach dan coachee. Hal ini akan mampu membuat coachee berpikir dan menemukan kekuatan dalam dirinya dan coach membantu memetakan dan menggali coachee untuk menghasilkan ide-ide yang baru. Apbila proses kreatif ini berjalan dengan baik, maka coaching yang merupakan roses mengantarkan seseorang dari situasi dia saat ini ke situasi ideal yang diinginkan di masa depan sangat mungkin tercapai.

3. Memaksimalkan Potensi

Dalam sebuah proses coaching, coach berusaha memaksimalkan potensi coachee dengan. Karena itu, untuk memberdayakan coachee, percakapan coaching selalu berujung pada membuat sebuah kesimpulan dan merancang rencana tindak lanjut yang dibuat oleh seorang coachee untuk dikembangkan. Rencana yang dibuat adalah hal-hal yang paling mungkin dilakukan dan besar kemungkinan dapat berhasil.

Guru (penggerak) merupakan coch yang memimpin sebuah proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan menjadi bermakna yang mampu menuntun peserta didik menemukan kebagiaan dan keselamatannya jika guru dapat menerapkan coaching untuk menemukan kekuatan peserta didik, memberdayakannya dan memaksimalkan potensinya. Untuk itu, seorang guru atau coach perlu memahami kompetensi inti coaching dan alur yang digunakan dalam perakapan coaching.

Kompetensi Inti Coaching

1. Kehadiran Penuh (Presence)

Salah satu kompetensi inti coaching adalah kehadiran penuh (presence). Kehadiran penuh merupakan kemampuan coach untuk menghadirkan dirinya secara utuh bagi seorang coachee; seluruh badan, pikiran, hati coach harus selaras. Kehadiran penuh menjadi bagian dari kesadaran diri yang akan membantu munculnya paradigm berpikir dan kompetensi lain dalam proses coaching. Hal ini sangat penting untuk selalu fokus dan bersikap terbuka, sabar dan melahirkan rasa ingin tahu.

2. Mendengarkan Aktif

Seorang coach dalam proses coaching sangat dituntut untuk memiliki kompetensi mendengarkan aktif yakni keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering disebut menyimak. Coach yang memiliki kompetensi mendenfarkan aktif akan lebih sedikit berbicara dan lebih banyak mendengarkan. Untuk bisa mendengarkan aktif, seorang coach perlu untuk mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang dipikrkannya termasuk penilaiannya terhadap coachee. Ada tiga hal yang membuat coach tidak mampu mendengarkan aktif saat coaching yakni asumsi (anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar), Melabel/Judgment (memberi label/penilaian pada seseorang dalam situasi tertentu) dan Asosiasi (mengaitkan dengan pengalaman pribadi).

3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun