Ada tiga motivasi perilaku manusia sebagaimana yang disampaikan oleh Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline. Gossen melihat bahwa ketiga motivasi itulah yang mendorong seorang manusia melakukan sesuatu.
Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Salah satu motivasi manusia melakukan sebuah tindakan yakni untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman. Ini motivasi paing rendah dari perilaku manusia dan sifatnya eksternal. Pertanyaan yang muncul dari orang yang melakukan sebuah tindakan karena alasan ini adalah; apa yang akan terjadi kalau saya tidak melakukannya? Mereka melakukan tindakan hanya untuk menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh secara fisik, psikologis, atau tidak terpenuhinya kebutuhan mereka apabila mereka tidak melakukan tindakan tersebut.
Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
Motivasi lain dari manusia melakukan sebuah tindakan yakni untuk mendapatkan imbalan atau mendapat penghargaan dari orang lain. Motivasi ini bersifat eksternal. Motivasi ini berada satu tingkat di atas motivasi melakukan sebuah tindakan untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman. Pertanyaan mendasar orang melakukan tindakan dengan motivasi ini adalah; apa yang saya dapatkan apabila saya melakukannya? Pujian dari orang lain menjadi dasar utama mereka melakukan tindakan tertentu dan hal itulah yang terpenting dan berkualitas bagi mereka. Hadiah, pengakuan atau imbalan menjadi motivasi tindakannya.
Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Motivasi terakhir manusia melakukan sebuah tindakan adalah untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Pertanyaan dasar bagi orang-orang yang melakukan tindakan dengan motivasi ini yakni akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan tindakan karena mereka meyakini dan menghargai nilai-nilai tertentu dan mereka melakukan tindakan tersebut karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Motivasi inilah yang membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasinya berasal dari dalam dirinya sendiri (intrinsik).
4. Hukuman dan Penghargaan
Secara umum hukuman adalah suatu bentuk prosedur atau tindakan yang diberikan kepada individu atau kelompok atas kesalahan, pelanggaran atau kejahatan yang telah dilakukan dalam bentuk reinforcement negatif atau penderitaan dalam rangka pembinaan dan perbaikan tingkah laku sehingga tidak terulang kembali. Dalam hubungannya dengan pendidikan hukuman adalah tindakan pendidikan yang sengaja dan secara sadar di berikan kepada anak didik yang melakukan suatu kesalahan, agar anak didik tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak mengulanginya.Â
Hukuman sangat berdampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan karakter peserta didik. Hukuman dapat mewujudkan peserta didik dengan identitas gagal. Sedangkan penghargaan adalah suatu bentuk imbalan balas jasa yang diberikan kepada seseorang atau kelompok karena telah berperilaku baik, melakukan suatu keunggulan atau prestasi, memberikan suatu sumbangsih, atau berhasil melaksanakan tugas yang diberikan sesuai target yang ditetapkan.
Alfie Kohn (Punished by Rewards, 1993, Wawancara ASCD Annual Conference, Maret 1995) mengatakan bahwa hukuman dan penghargaan merupakan cara-cara mengontrol perilaku seseorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya. Kohn menilai idealnya tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya. Penghargaan