Mengingat semua kejadian hari ini. Batal membuang cincin di Pantai Pasir Putih sampai menemukan blog taman belajar Kak Annie, berbincang-bincang dengan semua orang yang aku cintai di Lanzones sana melalui internet. Kenangan desa Lanzones benar-benar masuk ke dalam mimpiku dan malam terasa hanya sebentar. Rencana jam 08.00 pagi aku akan berbincang-bincang lagi dengan Mira, Kak Annie, Ibu, dan Ayah lalu siang hari nanti akan kembali ke rumah Nenek Pome.
Pintu kamar aku buka ketika ada yang mengantar makan pagi. Sempat aku lihat Tsuraiya melintas di depan pintu kamar.
"Dia belly dancer di pub sana tadi malam, kan ?" Tanyaku pada pelayan penginapan.
"Iya, dia menemani Pedro di kamar sebelah ini."
"Pedro ?"
"Iya, Pedro adalah calon bos besar. Tidak ada perempuan yang bisa menolak ajakannya."
"Calon bos besar ?"
"Ya. Joana akan membuat tempat hiburan yang berisi perempuan-perempuan cantik untuk melayani..."
"Prostitusi ?"
" Ya. Itu yang saya maksud."
" Lalu ?"