Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pernikahan Gerhana (1)

12 April 2012   09:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Marie, apakah kamu sedang dekat dengan seorang pria saat ini?" Tanya Ayah. Aku sudah tahu arah pertanyaan tersebut.

"Belum...." Dalam hatiku berkata," Hendry, maafkan aku. Namun bukankah kita sudah saling paham dengan kondisi kita masing-masing bahwa kita masih terlalu muda untuk terikat dalam sumpah pernikahan ?"Oh, memang selama ini aku menutupi kedekatan dan hubunganku dengan Hendry. Hanya beberapa teman dekat kami yang mengetahuinya.

" Kalau begitu berarti kamu sudah siap seperti gadis-gadis lain di desa ini....berkeluarga dan kami akan sangat berbangga hati untuk segera menimang cucu-cucu kami."

" Maaf, Ayah. Saya ingin memanfaatkan masa muda saya untuk bekerja terlebih dahulu. Pada saatnya kelak saya pasti akan menikah namun itu tidak sekarang."

" Kau akan bekerja dimana? Hanya ada lahan pertanian di desa ini dan kami tidak akan pernah mengizinkan anak kami bekerja di pub untuk menemani orang minum." Ibu mulai mengeluarkan suara.

"Betul, Marie. Kau adalah anak pertama. Kau dicontoh oleh adik-adikmu.Dulu saat Ibumu belum juga mengandung sementara pernikahan kami telah menginjak pada tahun keenam kami bahkan sempat nyaris bernazar akan menjadikan anak kami sebagai ahli ibadah meski kemudian kami......."

" Bunda......" Terpaksa aku memotong kata-kata yang Ibu ucapkan. Mata Ibu telah mulai berkaca-kaca. Kisah itu pasti mengembalikan rasa perih ke dalam hatinya sebagai seorang perempuan, dimana setiap perempuan di desa setelah menikah diharapkan segera mengandung putra mereka.

"Lalu kamu akan bekerja dimana ? Menjadi petani?" Tanya Ayah.

"Saya akan ke kota dengan bantuan Kak Annie. Saya sudah berbicara dengannya. Ia memiliki hubungan baik dengan toko-toko buku disana."

"Oh....Annie yang bersuamikan Diego si laki-laki misterius itu ? Kami menyekolahkanmu di taman miliknya bukan agar kamu juga mencontoh jalan hidup mereka."

" Ya. Ayah. Saya tahu. Namun bagi saya Kak Annie adalah perempuan yang luar biasa. Hanya dia yang bisa mengajak berkomunikasi dengan Kak Diego. Laki-laki yang datang ke desa ini dan akhirnya menjadi perbincangan di desa sampai kemudian timbul pergolakan itu. Kak Annie menolak bagian balok emas yang seharusnya Ia terima dari Kak Diego. Kak Annie lebih menginginkan Kak Diego dapat membantunya membangun desa ini. Inilah emas yang sesungguhnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun