Seperti yang aku sampaikan tadi perihal finansial, jarak rumah dengan kampus/ mazhab tersebut.Â
Setelah tahu peluang, tentu juga harus sampai pada pengetahuan tantangan.Â
Kekuatan dan kelemahanku apa. Pemilahan keempat hal ini akan memudahkan kita untuk secara pasti menentukan jurusan yang kita pilih dan mendapatkannya.Â
Sedikit saja, aku punya dua teman yang ketika SMA sudah menulis di meja belajarnya dan di setiap bukunya yang menjadi cita-citanya.Â
Seorang teman menulis "aku harus jadi anak hukum di UNDIP" (saat itu prestasi si teman ini menengah) tetapi karena terus diasahnya dia pun lulus ketika ujian penerimaan dibuka.Â
Saat ini sudah menjadi seorang pengacara. Ini cerita faktum, bukan ilusi. Seorang teman lagi aku dapati menulis di kertas bekas ujian "aku Rido harus masuk fakultas kedokteran UI", dan ya benar masuk -- sekarang menjadi dokter di sebuah RSUD.Â
Rido ini kalau ditanya punya banyak dewi fortuna. Tapi intinya dia kenal dirinya, asah dan ditekadkan sepenuh hati.
5. Passion.Â
Nah ini dia.Â
Saat ini untuk lingkungan corporate, perekrut tampaknya lebih memilih seseorang yang multi tasking. Seseorang yang mampu melakukan banyak hal untuk mendukung pekerjaannya.Â
Seorang akunting, tetapi bisa sebagai content creator, bisa juga mendesain flyer, bisa juga jadi MC, dlsb.Â