Test potensi diri ini tentu harus jujur diikuti tanpa dibayangi ekspektasi diri.Â
Misal, aku sangat ingin menjadi seorang ahli pajak, tetapi ternyata aku lebih cenderung menikmati dunia bedanya rasa setiap kopi. Ya semua bisa dihubung-hubungkan, tapi terlalu jauh.
2. Bertanya kepada circle diri.Â
Jika memungkinkan baik bertanya kepada sahabat terdekat atau keluarga inti untuk melihat kira-kira aku cocoknya kemana. Misal, aku suka dengan perkembangan dunia pertanian dari hulu sampai hilir, cocoklah ambil jurusan pertanian. Jika aku sukanya menggambar dan mendesain, cocoklah dunia desainer.Â
Ketika aku sukanya dengan dunia game cocoklah ambil jurusan IT atau yang sesuai.
3. Gali dan gali.Â
Setelah mengenal potensi dan kecenderungan diri, hal selanjutnya ialah "menenggelamkan" diri dengan potensi tersebut.Â
Semisal aku suka menulis, ya aku coba menulis setiap hari meski hanya sebait, sebarkan, banyak baca juga asah skill.Â
Semisal aku suka bicara dan percaya diri tampil di hadapan audies, cocoklah aku ambil ilmu komunikasi, dlsb.
4. Cari peluang.Â
Satu hal yang sering menghambat tidak kesampaian cita-cita diri ialah kesempatan yang kecil.Â