Para pelanggar janji, pengkhianat dan perampas harta orang lain akan diungkap kejahatannya, dan pencuri akan datang dengan membawa barang curiannya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan ditampakkan. Adapun orang-orang yang bertakwa, hal itu tidak menjadikan mereka takut, bahkan hal itu berlalu bagaikan Shalat Zhuhur.
- Syafaat: Syafaat UzhmaÂ
manusia pada hari mahsyar agar dibebaskan dari malapetaka yang hebat dan segera dihisab. Adapun Syafaat Ammah (umum) adalah bagi Nabi dan selain beliau, seperti mengeluarkan orang-orang yang beriman dari neraka dan mengangkat derajat mereka.
- Hisab (Perhitungan)Â
Manusia dihadapkan kepada Rabb mereka dengan bersaf- saf. Kemudian diperlihatkan amal perbuatan mereka, dan mereka dimintai pertanggung-jawabannya. Begitu pula tentang umur, masa muda, harta benda, ilmu, janji, kenikmatan, pendengaran, penglihatan dan hati. Orang kafir dan munafik akan dihisab di hadapan seluruh makhluk. untuk mempermalukan mereka dan menegakkan hujjah atas mereka; dan agar manusia, bumi, siang dan malam, harta benda, malaikat, dan seluruh anggota badan menjadi saksi atas diri mereka, sehingga terbuktilah dosa-dosa mereka dan mereka pun mengakuinya.
Sedangkan orang mukmin, Allah akan menghisabnya secara berduaan dengannya. Maka Allah akan memperlihatkan kepadanya segala dosanya dan ia pun akan mengakuinya, sehingga ketika ia melihat dirinya pasti akan binasa, Allah berfirman padanya: "Aku telah menutupi dosa-dosamu itu di dunia, dan Aku mengampuninya bagimu pada hari ini" Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.
- Catatan Amal KemudianÂ
Catatan amal perbuatan manusia pun dibagikan, maka mereka menerima suatu kitab yang: "Tidak meninggalkan sesuatu kecil dan tidak (pula) sesuatu besar, melainkan ia mencatat semuanya". (Al-Kahfi: 49)
Orang mukmin menerimanya dengan tangan kanan, sedang orang kafir dan munafik menerimanya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya.
- Â Mizan (Neraca)Â
Kemudian amal perbuatan semua makhluk ditimbang untuk diberikan kepada mereka balasannya, dengan timbangan yang hakiki dan teliti sekali. Neraca ini mempunyai dua piringan, menjadi berat dengan perbuatan amal-amal yang sesuai dengan syariat dan ikhlas karena Allah. Di antara yang memberatkan Neraca tersebut adalah ucapan: "Laa ilaaha Illallah" (tidak ada tuhan yang hak selain Allah), akhlak yang baik, dan dzikir, seperti bacaan: Al-hamdulillah, Subhanallah wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim (Maha Suci Allah dan puji untuk-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung). Umat manusia menerima putusan sesuai dengan kebaikan dan kejelekan mereka.
- Haudh (Telaga)Â
Kemudian orang-orang mukmin mendatangi haudh (telaga). Siapa yang meminumnya maka tidak akan pernah merasa haus selamanya. Setiap nabi mempunyai haudh (telaga), yang paling agung adalah haudh Nabi Muhammad Airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih wangi dari minyak kasturi. Bejananya terbuat dari emas dan perak, dan banyak seperti bilangan bintang. Panjangnya lebih jauh dari jarak antara Kota Ailah di Yordania dan Kota Aden di Yaman. Airnya mengalir dari Sungai al-Kautsar.
- Ujian Bagi Kaum MukmininÂ
Pada hari akhir di padang Mahsyar, orang-orang kafir mengikuti tuhan-tuhan yang mereka sembah, lalu menghantarkan mereka ke neraka secara berbondong-bondong seperti kawanan binatang ternak, di atas kaki-kaki mereka atau di atas wajah-wajah mereka. Tidak ada yang tersisa kecuali orang-orang mukmin dan orang-orang munafik. Kemudian datanglah Allah kepada mereka dan berfirman: "Apakah yang kalian tunggu?" Mereka menjawab: "Kami menunggu Rabb kami." Maka mereka mengetahui-Nya ketika betis-Nya disingkap, lalu mereka bersimpuh sujud kecuali orang-orang munafik. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Pada hari betis disingkaplan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa." (Al-Qalam: 42)
Lalu mereka mengikuti Rabb mereka, Dia pun membentangkan shirath (titian) untuk mereka lewati. Orang-orang mukmin pada saat itu diberi cahaya oleh-Nya, sedang cahaya orang-orang munafik dipadamkan.
- Shirath (Titian)Â