Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Gambaran Perjalanan setelah Kematian?

29 Desember 2022   13:28 Diperbarui: 29 Desember 2022   13:38 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com/nikitabuida

Para pelanggar janji, pengkhianat dan perampas harta orang lain akan diungkap kejahatannya, dan pencuri akan datang dengan membawa barang curiannya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan ditampakkan. Adapun orang-orang yang bertakwa, hal itu tidak menjadikan mereka takut, bahkan hal itu berlalu bagaikan Shalat Zhuhur.

manusia pada hari mahsyar agar dibebaskan dari malapetaka yang hebat dan segera dihisab. Adapun Syafaat Ammah (umum) adalah bagi Nabi dan selain beliau, seperti mengeluarkan orang-orang yang beriman dari neraka dan mengangkat derajat mereka.

Manusia dihadapkan kepada Rabb mereka dengan bersaf- saf. Kemudian diperlihatkan amal perbuatan mereka, dan mereka dimintai pertanggung-jawabannya. Begitu pula tentang umur, masa muda, harta benda, ilmu, janji, kenikmatan, pendengaran, penglihatan dan hati. Orang kafir dan munafik akan dihisab di hadapan seluruh makhluk. untuk mempermalukan mereka dan menegakkan hujjah atas mereka; dan agar manusia, bumi, siang dan malam, harta benda, malaikat, dan seluruh anggota badan menjadi saksi atas diri mereka, sehingga terbuktilah dosa-dosa mereka dan mereka pun mengakuinya.

Sedangkan orang mukmin, Allah akan menghisabnya secara berduaan dengannya. Maka Allah akan memperlihatkan kepadanya segala dosanya dan ia pun akan mengakuinya, sehingga ketika ia melihat dirinya pasti akan binasa, Allah berfirman padanya: "Aku telah menutupi dosa-dosamu itu di dunia, dan Aku mengampuninya bagimu pada hari ini" Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.

  • Catatan Amal Kemudian 

Catatan amal perbuatan manusia pun dibagikan, maka mereka menerima suatu kitab yang: "Tidak meninggalkan sesuatu kecil dan tidak (pula) sesuatu besar, melainkan ia mencatat semuanya". (Al-Kahfi: 49)

Orang mukmin menerimanya dengan tangan kanan, sedang orang kafir dan munafik menerimanya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya.

  •  Mizan (Neraca) 

Kemudian amal perbuatan semua makhluk ditimbang untuk diberikan kepada mereka balasannya, dengan timbangan yang hakiki dan teliti sekali. Neraca ini mempunyai dua piringan, menjadi berat dengan perbuatan amal-amal yang sesuai dengan syariat dan ikhlas karena Allah. Di antara yang memberatkan Neraca tersebut adalah ucapan: "Laa ilaaha Illallah" (tidak ada tuhan yang hak selain Allah), akhlak yang baik, dan dzikir, seperti bacaan: Al-hamdulillah, Subhanallah wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim (Maha Suci Allah dan puji untuk-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung). Umat manusia menerima putusan sesuai dengan kebaikan dan kejelekan mereka.

  • Haudh (Telaga) 

Kemudian orang-orang mukmin mendatangi haudh (telaga). Siapa yang meminumnya maka tidak akan pernah merasa haus selamanya. Setiap nabi mempunyai haudh (telaga), yang paling agung adalah haudh Nabi Muhammad Airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih wangi dari minyak kasturi. Bejananya terbuat dari emas dan perak, dan banyak seperti bilangan bintang. Panjangnya lebih jauh dari jarak antara Kota Ailah di Yordania dan Kota Aden di Yaman. Airnya mengalir dari Sungai al-Kautsar.

  • Ujian Bagi Kaum Mukminin 

Pada hari akhir di padang Mahsyar, orang-orang kafir mengikuti tuhan-tuhan yang mereka sembah, lalu menghantarkan mereka ke neraka secara berbondong-bondong seperti kawanan binatang ternak, di atas kaki-kaki mereka atau di atas wajah-wajah mereka. Tidak ada yang tersisa kecuali orang-orang mukmin dan orang-orang munafik. Kemudian datanglah Allah kepada mereka dan berfirman: "Apakah yang kalian tunggu?" Mereka menjawab: "Kami menunggu Rabb kami." Maka mereka mengetahui-Nya ketika betis-Nya disingkap, lalu mereka bersimpuh sujud kecuali orang-orang munafik. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Pada hari betis disingkaplan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa." (Al-Qalam: 42)

Lalu mereka mengikuti Rabb mereka, Dia pun membentangkan shirath (titian) untuk mereka lewati. Orang-orang mukmin pada saat itu diberi cahaya oleh-Nya, sedang cahaya orang-orang munafik dipadamkan.

  • Shirath (Titian) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun