Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

8 Poin yang Harus Diperhatikan Saat Berdoa

2 Desember 2022   16:04 Diperbarui: 2 Desember 2022   16:07 3395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com/odua 

Menurut Muhammad Washito Abu Fawaz ada delapan poin yang harus diperhatikan bagi seorang muslim untuk berdoa. Di antara delapan adab doa tersebut yaitu:

1. Mengawali doa dengan membaca bacaan hamdalah atau kalimat puji-pujian kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan membaca shalawat kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.

Ini jika kita dasarkan pada sebuah riwayat yang menyatakan:

Dari Fadhalah Bin Ubaid ra., yang berkata bahwa ketika Rasulullah saw., sedang duduk, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki masuk masjid kemudian berdoa, "Ya Allah, ampunilah dosaku dan rahmatilah diriku" Mendengar itu kemudian Rasulullah saw., berdiam diri, "Sesungguhnya kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang berdoa." Jika kamu ingin berdoa kepada Allah, maka duduklah, kemudian ucapkanlah pujian kepada Allah Swt., dengan ssesuatu yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadanya, kemudian berdoalah, "Kemudian tidak lama setelah itu, ada seorang laki-laki lain yang datang dan berdoa. Laki-laki tersebut mengawali doanya dengan memanjatkan pujian-pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah saw., Kemudian Rasulullah saw., mengenangnya, "Wahai orang yang berdoa, berdoalah kepada Allah, niscaya Dia akan mengabulkan doamu." (HR. Imam At-Tirmidzi yang di sahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib)

2. Mengawali doa dengan bertobat kepada Allah ta'ala. 

Alangkah baiknya jika kita mengawali doa dengan kalimat-kalimat tobat, memperbanyak membaca istigfar, dan mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat, sebagaimana kalimat doa terindah yang pernah diucapkan Nabi Yunus 'alaihis-salam:

"Dan ingatlah kisah Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, kemudian dia mengira bahwa Kami tidak akan mempersempitnya, maka dia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, "Sesungguhnya tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya' [21]: 87)

3. Berdoa dengan sungguh-sungguh dan memantapkan hati dalam meminta dan memohon kepada Allah ta'ala. 

Hal ini berdasarkan pada sebuah riwayat yang menyatakan:

"Dari Anas Bin Malik ra., berkata sesungguhnya Rasulullah saw., pernah berkata, "Jika seorang di antara kalian berdoa, hendaklah dia memantapkan hatinya dalam meminta, dan janganlah memikirkan, 'Ya Allah, jika Engkau mau berilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada  yang bisa memaksa Allah Swt." (HR.Bukhari dan Muslim)

4. Sebelum berdoa hendaklah berwudhu terlebih dahulu, kemudian berdoa dengan menghadap ke arah kiblat, dan mengangkat kedua tangan dalam berdoa. 

Ini berdasarkan pada sebuah riwayat hadis yang menyatakan:

Dari Abdullah Bin Zaid Al-Anshari ra., berkata, 'Bahwa Nabi saw, keluar menuju tanah lapang untuk melakukan shalat Istisqa' (shalat meminta bujan). Kemudian ketika hendak berdo'a kepada Allah Swt., beliau menghadap kiblat dan membalik selempangnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan dalam riwayat yang lain juga disebutkan

Dari Abu Musa Al-Asy'ari ra., berkata, "Pada saat Rasulullah saw., selesai dari Perang Hunain, beliau meminta air, kemudian beliau saw, berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, Ya Allah, ampunilah Ubaid bin Amir, dan aku melihat putih ketiaknya. " (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Dalam berdoa hendaknya merendahkan suara, berdoa dengan suara lembut, konsentrasi, jujur, dan dilarang dengan suara keras. Perintah tersebut sesuai dengan firman-Nya:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan membatasi diri dan dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf [7]: 55)

Allah ta'ala berfirman:

"Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan jangan pula kalian menutupinya, dan carilah jalan tengah di antara keduannya." (QS. Al-Isra' [17]: 110)

Allah Subhanahu wa ta'ala memuji doa Nabi Zakaria 'alaihissalam dalam firman-Nya:

"Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, yaitu ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (QS. Maryam [19]: 2-3)

6. Hendaknya berdoa dengan kalimat yang mudah dipahami, gampang diucapkan, dan dimengerti oleh orang yang berdoa itu sendiri. Tidak baik bahkan mendapat kecaman syariat orang yang berdoa dengan kalimat yang bersajak dan bertele-tele. Orang yang berdoa, sebenarnya dia sedang berhadapan langsung dengan Allah Subhanahu wa ta'ala, raja penguasa alam semesta. Jadi, tidaklah pantas jika kita menghadap Maha Diraja dengan bahasa yang kurang sopan dan terkesan dibuat-buat. Kalimat-kalimat doa yang kita ucapkan kepada Allah ta'ala memunculkan kalimat-kalimat yang jujur dari hati kita.

7. Hendaknya berdoa dengan memilih waktu-waktu yang lebih utama. 

Seperti pada sepertiga malam yang terakhir, sehabis menunaikan ibadah shalat wajib lima waktu, waktu antara azan dan iqamat, pada saat berbuka puasa, dan waktu-waktu utama sebagaimana dianjurkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Pada dasarnya, doa bisa kita panjatkan kapan pun, dimana pun, dan dalam kondisi apa pun. Akan tetapi, alangkah baiknya jika kita memperbanyak doa pada waktu-waktu yang lebih utama. Sebab, dengan memperbanyak doa pada waktu-waktu yang utama, setidaknya ada dua keuntungan yang bisa kita dapatkan, yaitu lebih cepat dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dan kita meneladani perilaku Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Dengan meneladani perilaku Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, kita akan mendapatkan banyak pahala dan keutamaan. Wallahu'alam bish-shawab.

8. Hendaknya berdoa untuk kebaikan. 

Tidak diperbolehan berdoa untuk kejelekan bagi dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah bersabda:

"Janganlah kalian berdoa untuk kejelekan terhadap diri kalian sendiri, jangan pula terhadap anak-anak dan harta yang kalian miliki. Jangan sampai kalian mendapati suatu saat Allah dimintai satu permintaan kemudian Dia mengabulkan untuk kalian." (HR. Imam Muslim)

Referensi: Musyafa, Haidar. 2014. Hidup Berkah dengan Doa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun