4. Sebelum berdoa hendaklah berwudhu terlebih dahulu, kemudian berdoa dengan menghadap ke arah kiblat, dan mengangkat kedua tangan dalam berdoa.Â
Ini berdasarkan pada sebuah riwayat hadis yang menyatakan:
Dari Abdullah Bin Zaid Al-Anshari ra., berkata, 'Bahwa Nabi saw, keluar menuju tanah lapang untuk melakukan shalat Istisqa' (shalat meminta bujan). Kemudian ketika hendak berdo'a kepada Allah Swt., beliau menghadap kiblat dan membalik selempangnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan dalam riwayat yang lain juga disebutkan
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ra., berkata, "Pada saat Rasulullah saw., selesai dari Perang Hunain, beliau meminta air, kemudian beliau saw, berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, Ya Allah, ampunilah Ubaid bin Amir, dan aku melihat putih ketiaknya. " (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Dalam berdoa hendaknya merendahkan suara, berdoa dengan suara lembut, konsentrasi, jujur, dan dilarang dengan suara keras. Perintah tersebut sesuai dengan firman-Nya:
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan membatasi diri dan dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf [7]: 55)
Allah ta'ala berfirman:
"Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan jangan pula kalian menutupinya, dan carilah jalan tengah di antara keduannya." (QS. Al-Isra' [17]: 110)
Allah Subhanahu wa ta'ala memuji doa Nabi Zakaria 'alaihissalam dalam firman-Nya:
"Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, yaitu ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (QS. Maryam [19]: 2-3)