Maka ketika ada kesenangan, di sana ada ucapan syukur yang berlimpah dalam segala doa.
Apakah saudara-saudara-saudara selalu juga di ingat dalam doa-doa semua hamba Tuhan, atau sebaliknya apakah saudara-saudara juga telah menyebut pelayan-pelayanmu dalam doa-doamu?
Jika tidak/belum, mengapa? Apakah tidak ada hasil? Apakah khotbah itu tidak baik? Hanya dua alasan mengapa kita tidak saling mendoakan:
1. Pelayan/Khotbahnya tidak baik
Domba-doma Juga tidak akan berdoa, mungkin karena isi khotbah terlalu keras, seolah-olah hanya menunjuk pada satu diri (maka sikap -- jengkel dan tidak berdoa untuk pelayannya)
Atau setidaknya, sebutkan nama pelayananmu setelah ia melakukan khotbah hari ini, karena ia telah memberi diri untuk memberikan pelayanan hari ini.
2. Tidak ada buah pertobatan dari sidang (kehidupan sidang hanya bikin kesal gembalanya saja, - ya mungkin pertama, kedua masih ia berdoa untuk pertobatannya, tetapi selebihnya karena sudah tidak mau diatur, maka gembala itujuga tidak lagi mau berdoa untuknya)
Ayat 3
3 Â Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita."
Inilah dasar ucapan syukur dan mengapa Paulus mengingat sidang Tuhan di Tesalonika dalam doa-doanya?
Sedikit tidaknya ada 2 hal yang dikatakan dalam Firman Tuhan tentang keadaan (pekerjaan iman/percaya) Tesalonika kepada kita: