Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Book

Seri 3 - Menerbitkan Buku Fiksi "Sobekan Rahasia Langit"

30 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bertanya

Pada batang flamboyan yang retak-retak patah

Di manakah Penebus kami lahir ...???

 

Ini mengingatkan kepada ucapan filsuf Nietzsche. Berikut kutipan dari Nietzsche. Tuhan yang dimaksud oleh Nietzsche dalam konsep "anti-Kristus", seperti dalam bukunya The Anti-Christ (1895).

 

"Tuhan mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuh Tuhan. Bagaimana kita menghibur diri kita, pembunuh dari seluruh pembunuh? Apa yang paling suci dan paling berkuasa, dunia telah berdarah hingga ajalnya akibat pisau kita: siapa hendak menyeka darahnya, darah ini dari kita? Air apa yang ada untuk membersihkan diri kita? PESTA PENEBUSAN DOSA APA, permainan sakral apa yang harus kita adakan? Bukankah keagungan perbuatan ini terlampau agung bagi kita? Bukankah kita sendirilah  tuhan-tuhan itu agar tampak patut adanya?"

 

Sebagai penutup, demikianlah kogito Kosmas yang bermacam-macam (multipel) ini dalam puisi-puisinya hingga taraf kogito yang kontradiktif secara spiritual. Maka, betul kata Descartes di awal kritik sastra (Kata Pengantar) ini, yaitu "Aku ragu, maka aku berpikir, maka aku ada." Proses ragu itu harus dimusnahkan agar yakin berpikir atau yakin ber-kogito!

 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun