Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Book

Seri 3 - Menerbitkan Buku Fiksi "Sobekan Rahasia Langit"

30 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:03 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Corona Wuhan telah menjadi bidadari dunia

Bukan untuk kebaikan melainkan bencana.

 

Dan akhirnya dalam puisi "Bocah (Perayaan Natal Kini)" kogito Kosmas tampak goyah, seperti menyebut "Anak Allah" dan menanyakan secara tegas "Di manakah Penebus kami lahir?". Kata-kata "Anak Allah" dan "Penebus" diacu ke dalam kata "lahir". Seperti sindiran yang bersifat krisis spiritual Kosmas dalam kogito atau pikirannya, yaitu bagaimana "Anak Allah" lahir dan "Apa Tuhan bisa lahir seperti umumnya manusia?", "Apa Tuhan itu bersifat seperti manusia yang berdaging dan bertulang dan butuh segala hal dengan segala kelemahan dan kekurangannya?", bagaimana dua pikiran Kosmas ini dapat ditertibkan dalam satu puisi ini seperti dua bait puisi di bawah ini:

 

Bocah-bocah kecil berlilin di tangan

Menyusuri setiap lorong desa dan kota

Mencari tempat kelahiran Sahabat mereka

Sang Emmanuel  ... Anak Allah

Yang menyertai kehidupan manusia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun