Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tambang

7 April 2021   08:10 Diperbarui: 7 April 2021   08:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi: Pixabay.com

Ketika semua pijakan hangus tak berarti

 

Anak-anak tak lagi bermain dengan riang

Orang dewasa senantiasa mendendangkan lagu kesedihan

Tanah ulayat milik warisan telah diambil

Demi modernisme kampungku tanpa evolusi sempurna

 

Tanahku tempat berpijak berlubang penuh koreng

Menjadi tempat tambang, lumbung uang orang-orang berduit

Meninggalkan kesedihan tanpa harapan 

Hampir seluruh anak negeri ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun