Cinta itu ternyata bersambut, Vara tersenyum manis sekali di hadapan Amri yang duduk di sampingnya. Dia masih terbaring lemah saat ini. Untuk itulah Amri mencintai Vara, senyumnya yang manis selalu terbayang di sela-sela senja yang menemaninya. Ditemani dengan lagu yang biasanya Vara nyanyikan tentunya.
Taruhlah tanganmu di kaca
Aku di sini mencoba tuk sembuhkanmu
Kau hanyalah harus kuat
Karena aku tak ingin kehilanganmu
Sedang kutatap separuh jiwaku
Kehampaan yang menghuni hatiku
Adalah ruang kosong yang kini kau huni
"Besok kata dokter aku harus dipindahkan ke rumah sakit Taiwan," ada jeda di kata-kata itu. "Aku pasti kembali untukmu."
"Kamu harus berjanji sama aku, aku nggak mau menyesal karena kebodohanku untuk kedua kali yang hampir terjadi. Aku boleh ikut kan?" Amri meminta dengan kesungguhan hati.
Vara menggeleng. "Kamu mau bikin aku kecewa lagi? Kamu harus menemuiku dengan toga di tanganmu. Aku pasti kembali, percayalah semua itu di hatimu." Vara menunjuk dada Amri. Ada getar di sana.