Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Benang Merah (Tentang Ayi dan Nana - Bagian 3)

10 Desember 2011   18:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri bingung. Bingung mendefinisikan permasalahannya. Dan bingung mengapa perasaan saya ikut campur aduk. Antara sedih, kaget, tapi juga senang. Semacam senang karena Ayi yang selama ini jadi idola saya ternyata tidak sesempurna itu. Hamil, pacaran sama mantan sahabatnya sendiri. Rasanya menenangkan tahu bahwa orang yang kita pikir sempurna ternyata tidak sempurna.

"Nana, kalau bener Ayi hamil, Aji harus tanggung jawab dong."

"Itu dia Sela. Gw ga yakin kalau Aji bisa setolol itu. Gw tahulah Aji gimana kelakuannya.

"Ya, soal begituan kan kita ga tau Na. Menurut lo emang siapa? Wawan?"

"Wawan itu kayak babi. Kalau ngeliat tingkah polahnya gw si yakin sebenernya bapaknya itu Wawan. "

"Jelasin ke gw. Gw  ga ngerti, Na."

"Iya, jadi sebulanan yang lalu dia itu tiba-tiba muncul lah, sms gw bilangnya mau curhat. Tapi dia itu ga bilang sama gw kalo dia itu usah putus sama Ayi. Gw kan juga ga tahu ya, jadi gw pikir ya dia curhat hubungan dia sama Ayi. Dia bilang jangan sampai Ayi tahu kalo dia itu curhat sama gw.  Dia itu bilangnya gini loh. 'Na, gw khawatir deh sama Ayi, lo bisa tolong perhatiin dia ga. Kayaknya dia sakit, muntah-muntah.' Gitu-gitulah ngomongnya Sel."

"Terus?"

"Terus kan gw bilang kalo si Ayi baik-baik aja. Tapi si Wawan ini pinter bangetlah ngomongnya, pokoknya gimana sedemikian rupa sehingga itu kayak nuntun gw untuk ngambil kesimpulan kalau Ayi itu hamil."

"Terus lo tanya ga ke dia?"

"Pas gw sampai ke kesimpulan kalo Ayi kayaknya hamil, gw kan coba konfirmasi balik dong ke Wawan. Eh, dia ga bisa dihubungin gitu. Gw jadi agak emosi jiwa. Emosi mikirin Ayi, emosi mikirin Wawan, makanya gw pingin ngomong sama si Ayi. Eh si Ayinya juga ga bisa dihubungin. Siapa yang ga kesel."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun