Mohon tunggu...
Gitskai
Gitskai Mohon Tunggu... -

suka cerita apa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Benang Merah (Tentang Ayi dan Nana - Bagian 3)

10 Desember 2011   18:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah... Kini saya mulai bisa mengerti benang merahnya. Wawan itu adalah mantan kekasih Ayi.

"Kapan dia ngasih tahu lo?"

" Sudah agak lama. Beberapa hari sebelum kita masuk ke kamar Ayi."

"Hmmm. Jadi sebenernya lo itu tempo hari sebenarnya ngebet nyari Ayi gara-gara perkara ini ya? Bukan perkara chargernya kan?"

"Iya sih sebenarnya."

Cerita ini menjelaskan banyak hal. Saya ingat betul ketika itu Nana sangat emosionil dan cenderung berkata kasar tentang kelakukan Ayi, padahal Ayi seharusnya adalah sahabatnya sendiri.

"Gw tuh gemes banget Na. Gemes banget nget nget. Wawan itu waktu itu tiba-tiba ngajak gw chating di y!m, cerita soal itu. Paniklah gw. Eh begitu gw masuk kamar, kok lo bilang si Ayi udah ga pacaran lagi sama Wawan, pacarannya sama Aji. Gemesnya itu karena gw ga tahu kalo Ayi sama Wawan udah putus, dan yang paling penting adalah Aji itu kan mantan gw waktu SMA."

Deg. Sekali lagi kejutan hari ini. Bagaimana bisa Nana bisa tidak tahu bahwa Ayi sudah putus dengan Wawan dan sudah punya pacar baru. Dan bagian ini memang terlalu sinetron. Bagaimana bisa Ayi pacaran dengan mantannya Nana. Atau jangan-jangan karena Ayi tahu Aji itu bekas pacarnya Nana, Ayi menyembunyikan hal ini dari Nana?

"Ayi tau ga Aji mantan lo?"

"Ya mana gw tahu. Ayi pacaran sama Aji aja gw ga tahu."

Hening. Nana ini, padahal sudah punya pacar kok sepertinya tidak rela mantannya menjalin hubungan dengan sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun