" Ada sesuatu dari dalam gw yang bilang kalo gw pingin cewek di depan gw ini tetap merasa nyaman sama gw dan gw takut kalo gw ngewe sama lo malam ini, lo ga akan nyaman sama gw lagi."
"Hmmmm.."
"Dari tadi hmmm terus. Lo pingin banget ML ya malam ini?"
"Iya pingin sih pingin. Hahaha. HBL gw. Hahaha."
"Terlepas dari kata-kata gw tadi, gw sejujur-jujurnya sudah setengah mabok. Kalo keluar di dalem gimana?"
"Ya pake kondom."
"Males belinya. Tidur aja yuk sekarang."Â Nana diam menurut.
Bimo lalu mengenakan kembali kausnya dan melemparkan Nana kaus putih longgarnya. Nana hanya tertawa. Bimo mematikan lampu, menarik selimut, lalu mendekap Nana dari belakang mencium tengkuknya dan bilang bahwa dia menyayangi Nana.
Bimo tertidur, sedang Nana tidak bisa memejamkan mata. Baru kali ini, sekali seumur hidupnya, dia mengalami dengan mata kepala sendiri. Seorang laki-laki menolak bercinta ketika semua situasi sudah memungkinkan. Lucu ya? Memang sudah seharusnya begitu bukan, dalam norma masyarakat, tapi bagi Nana ini lucu. Menurut norma, bercinta itu baru sah dilakukan kalau sudah menikah. Tapi kehidupan mengajarkan bahwa bercinta itu bukan masalah nikah tidak menikah. Jadi norma tinggalah norma. Bercinta urusan lain.
Ini masalah naluri manusia yang harus disalurkan dengan cara yang sehat dan benar. Sehat artinya dilakukan dengan aman, menggunakan kondom atau pakai sistem kalender. Benar artinya dilakukan dengan orang yang benar, jangan sembarangan orang, tapi orang yang dianggap pas. Klik. Ada chemistrynya. Itu ajaran yang diterima Nana dari laki-laki yang pertama menidurinya.
Laki-laki mana sih yang ga suka ngewe? Bahkan biasanya laki-laki yang pertama meminta. Semua mantan rekan Nana -Nana lebih suka menyebut mereka rekan dibanding pacar- begitu. Ada yang kemudian menyesal, ada yang kemudian ketagiha. Bagi Nana, bercinta hanyalah salah satu cara berkomunikasi, bukan inti dari suatu hubungan. Larangan agama? Menurut Nana, bercinta di luar nikah baru berbahaya kalau dilakukan dengan orang yang sudah menikah. Nana tidak pernah nakal memilih rekan dari orang yang sudah menikah.