Lahan basah adalah area yang tergenang air secara permanen atau musiman, seperti rawa, paya, dan daerah pesisir yang digenangi air. Lahan ini dapat berupa air tawar, air payau, atau air asin. Lahan basah memiliki ekosistem unik yang mendukung berbagai jenis flora dan fauna, seperti burung air, ikan, dan tumbuhan air. Selain itu, lahan basah berfungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, seperti menyaring air, mengendalikan banjir, dan menyerap karbon. Lahan basah juga sering memiliki nilai budaya dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Ada beberapa tipe lahan basah yang dikenal, antara lain:
1. Rawa
 Area dataran rendah yang selalu tergenang air dengan vegetasi yang didominasi oleh pohon-pohon atau semak-semak. Rawa dapat ditemukan di sepanjang sungai, danau, atau pesisir pantai.
2. Paya
Mirip dengan rawa, tetapi biasanya berada di daerah yang lebih rendah dan sering kali lebih asam. Paya umumnya didominasi oleh lumut gambut dan tumbuhan air yang khas.
3. Gambut
Lahan basah yang terdiri dari lapisan tebal bahan organik yang sebagian terurai, seperti sisa-sisa tumbuhan. Gambut berfungsi sebagai penyerap karbon yang signifikan.
4. Delta
 Daerah yang terbentuk di mulut sungai, di mana sungai membawa sedimen yang kaya akan nutrisi ke laut. Delta biasanya terdiri dari lahan basah dan sangat produktif secara biologis.
5. Mangal