“Ayolah, Sis... Ini semua sudah menjadi kehendak Allah, bukan karena benda itu...”
“Benar, mbak. Tapi esoknya, teman bisnis saya menelpon, bahwa ia akan mentransfer uang. Bisnis yang dulu kami jalankan bersama sukses katanya. Dia mentransfer uang sejumlah sama persis dengan jumlah utang kami, mbak.”
“Saya gak tau kalau mamah yang harus menjadi tumbal.....” Tangis Siska pun kembali meledak.
Aku hanya diam tak berkata sepatah pun. Semuanya tiba-tiba menjadi aneh bagiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI