Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Gayus Ditanyai Malaikat Munkar dan Nakir

16 Oktober 2015   01:14 Diperbarui: 16 Oktober 2015   08:20 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munaroh, istrinya memotong dengan nyinyir, “Terima saja uang itu, Mas! Permintaan bosmu itu hanya pekerjaan mudah kok. Atau Aku harus pulang ke orangtuaku. Malu Aku karena begitu bodohnya menerimamu menjadi suamiku.”

“Tapi, Mun...”

“Takut? Mas Gayus takut? Mas, Mas, setan kuburan atau malaikat pencabut nyawa sekalipun akan lebih takut lagi jika merasakan kesusahan hidup yang kita jalani ini, Mas.”

Astaghfirullah al Azim, darimana Munaroh belajar kata-kata sekeji itu, batin Gayus.

.....

Gayus pun akhirnya menyetujui permintaan bosnya.

Malam seperti yang sudah disepakati, Gayus menggali kubur menggunakan cangkul miliknya, tepat bersebelahan dengan kuburan ayah bosnya. Ia mengubur dirinya dengan hanya menyisakan sedikit lubang untuknya bernafas. Permintaan aneh, dia masih menggerundel dalam hati, memberati desah nafasnya. Pikiran pun berkecamuk, uang banyak hadiah dari bosnya nanti, istri yang tega kepada suaminya, bagaimana kalau ada setan penjaga kuburan mendatanginya. Setan yang hobinya mencekik manusia seperti dalam film-film horor Indonesia. Teganya Engkau, Mun.

Suara angin dan binatang malam semakin memaksa jantungnya berdegup kencang.

Lelah menggali kantuk pun menjalar. Gayus tak menyadari kalau semenjak tadi ada dua lelaki mengamatinya dari kegelapan.

“Apa yang sedang Kau lakukan disini, Ki Sanak?”

Tentu saja Gayus terkejut setengah mati. Walaupun kemudian Ia senang juga mendapatkan Ia tak sendiri berada di tempat menakutkan ini. Alih-alih menghilangkan rasa takutnya Gayus pun menjelaskan kenapa Ia ada di tempat ini dan mengubur dirinya dengan cangkul miliknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun