Mohon tunggu...
Latin SE
Latin SE Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Peraktisi Asuransi Jiwa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selama 18 Tahun Berkarir Pada Industri Asuransi Nasional, Asuransi Swasta Nasional, Asuransi BUMN dan Asuransi Multinasional

Selanjutnya

Tutup

Money

Statement Direksi Jiwasraya Perlu Didalami Para Penegak Hukum

20 Juni 2022   14:22 Diperbarui: 20 Juni 2022   14:22 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tujuan berdirinya asuransi Jiwasraya tidak lain untuk membangun pondasi keuangan Indonesia, yang kuat, berkelanjutan menata struktur pengelolaan uang dalam negeri yang bersumber dari dana masyarakat, untuk kembali pada rakyat dalam bentuk mensejahterakan ekonomi kerakyatan. Dan telah terbukti mampu melewati tantangan zaman ke zaman, dengan sangat baik di sektor usaha perasuransian, hingga beroperasi sangat lama lebih dari 1 abad dalam sejarahnya membangun peradaban bangsa.


Publik mengetahui BUMN perasuransian Jiwasraya merupakan asuransi tertua, BUMN terbaik dieranya, yang mendapatkan trust tertinggi dimasyarakat, terhadap perlindungan asuransi jiwa, dana jaminan hari tua. Dan negara sebagai Pemegang Saham Pengendalin (PSP) Jiwasraya. 

Meski hanya diberikan penyertaan modal negara (PMN),hanya sekali seja sebesar Rp 235 miliar, selama berdirinya pada saat Pemerintah RI, mengambil alih perusahaan asuransi jiwa dan Jaminan Hari Tua milik Hindia-Belanda (Nillmij Van 1859) kepangkuan ibu pertiwi.


Dewan Direksi Jiwasraya, selalu beralibi dan berlindung dibalik RPKJ (Rencana Penyehatan Keuangan Jiwasraya), yang isinya sampai hari inipun masih dirahasiakan, baik agent Jiwasraya dalam organisasi FKPAAJ, Pemegang Polis dalam organisasi FNKJ, bahkan pegawai aktif sekalipun dalam wadah Serikat Pekerja Jiwasraya tidak pernah dilibatkan untuk membicarakan keputusan strategis perseroan, tidak tahu isi RPKJ itu. Dari sinilah letak ketidak profesionalnya Dewan Direksi Jiwasraya yang sulit menerima masukan, saran, kritikan dari level para pekerjanya.


Statement beredar liar, Ketua TIM Restrukturisasi yang juga Dirut Jiwasraya diruang publik, hanya mempersoalkan terhadap persoalan tingkat bunga di Jiwasraya.

Perlu dilakukan penyesuaian, peninjauan kembali polis-polis lama, harus diganti polisnya, disesuaikan tingkat suku bunganya dengan kondisi sekarang. Hal ini menujukan sebuah kebodohan baru yang tidak paham, akan proses bisnis perasuransian,juga berdampak menyesatkan publik. 

Pada akhirnya justru praktek pembohongan publik itu terjadi, dengan framing-framing narasi yang tidak berdasarkan fakta, sudah salah kaprah statement itu. Karena didalam proses bisnis perasuransian tidak mengenal istilah bunga-berbunga, pemberian bunga, yang menjadi fokus utama pengelolaan asuransi adalah proteksi asuransi jiwa sisi perlindungan keuangan nasabah, dana jaminan hari tua, jaminan pensiun, dana jaminan pendidikan. 

Berbeda jika pada sektor perbankan yang mengeluarkan produk tabungan, atas bunga berbunga pinjaman, bunga dari saldo tabungan, yang ada ditabungan dikurangi biaya administrasi setiap bulan, produk deposito bank bunganya sudah ditentukan, baik scara bulanan, per tiga bulanan, per semesteran dan per tahunan, yang disesuaikan pilihan kebutuhannya. Produk bank bertujuan untuk mengumpulkan dana masyarakat, yang nantinya akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk produk pinjaman bank.


Bisnis asuransi itu adalah sebuah bisnis menaruh kepercayaan yang menawarkan pengelolaan jasa keuangan, proteksi keuangan, distribusi keuangan, akumulasi keuangan, dalam mengelola resiko, ketidak pastian dimasadepan. Ketika kepercayaan itu dihancurkan, maka selesai sudah bisnis asuransinya. 

Kepercayaan itu dibangun, untuk tujuan yang baik, tidak luput dari prosesnya yang panjang dalam menyakinkan calon nasabah asuransi,lewat bukti-bukti autentik yang ada, kepemilikan perusahaan, laporan keuangannya,layanan klaimnya dan rekam jejak perusahaan di masa silam. Hal itu lebih kepada bisnis kepercayaan (trust),yang seharusnya terus dijaga keberlangsungan kepercayaan itu, dirawat secara terus-menerus dan dipupuk secara berkelanjutan (continue).


Bisnis asuransi jiwa itu merupakan bisnis pengalihan transfer resiko musibah antara hidup/mati seseorang yang diukur dengan finansial, kerusakan organ tubuh akibat kecelakaan ataupun sebab sakit, bahkan adanya bencana alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun