Semenjak pandemi, banyak restoran, cafe, maupun tempat makan lainnya yang harus ditutup untuk menekan penyebaran Covid-19. Alhasil pemilik restoran, cafe, dan tempat makan lainnya harus memutar otak untuk menemukan cara bagaimana mereka bisa tetap berjualan di tengah pandemi ini. Salah satunya adalah dengan menjual makanan dalam bentuk beku alias frozen food.Â
Meskipun saat ini restoran, cafe, dan tempat makan lainnya sudah boleh beroperasi kembali, tapi sebagian konsumen masih tetap memilih untuk di rumah saja dan menikmati frozen food karena lebih mudah, praktis, bisa dimasak kapanpun dan memiliki umur simpan yang lebih lama.Â
Nah, buat kamu yang lagi bingung mau berbisnis apa, nggak ada salahnya kamu coba bisnis frozen food ini saja. Peluangnya cukup besar dan menjanjikan, lho! Namun, kamu juga harus memperhatikan hal terpenting dalam bisnis ini yaitu cara packing-nya, apalagi kalau target pembeli mu ada di seluruh Indonesia. Pastikan kalau frozen food yang kamu kirim dikemas dengan baik. Jangan sampai makanan yang kamu kirim basi atau mengalami freezer burn karena kesalahan packing.
Apa itu Freezer Burn?
Dilansir dari Sadhanas, freezer burn adalah suatu kejadian di mana pada saat molekul air yang berpindah ke permukaan makanan berubah menjadi kristal es di dalam freezer, oksigen pun masuk ke dalam permukaan makanan sehingga menyebabkan perubahan warna padanya. Contohnya daging ayam yang semula berwarna merah muda berubah warna menjadi lebih pucat.Â
Atau kalau pada makanan beku berubah menjadi lengket dan berlendir ketika dicairkan serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara packing frozen food ini, apalagi untuk pengiriman jarak jauh seperti ke luar kota atau pulau. Yuk, simak langsung ulasan berikut ini!
Cara Packing Frozen Food
1. Gunakan Kemasan Tertutup dan Kedap Udara
Agar frozen food yang mau kamu kirim tetap awet dan terjaga kualitasnya, kamu harus menggunakan kemasan tertutup dan kedap udara untuk mencegah bakteri maupun benda asing lainnya masuk ke dalam frozen food.Â
Biasanya kemasan yang digunakan untuk membungkus frozen food adalah plastik nylon karena plastik ini hampa udara dan memiliki fleksibilitas serta elastisitas yang tinggi. Kamu juga bisa menggunakan mesin vakum makanan agar tidak ada udara yang terperangkap di dalam kemasan frozen food. Selain itu, frozen food yang di vakum juga tidak mudah rusak bentuknya dan tidak mudah terguncang pada saat proses pengiriman.
2. Â Lapisi Kemasan dengan Bubble Wrap
Untuk menghindari resiko kemungkinan frozen food bocor, rusak, dan hancur akibat tertimpa makanan atau barang yang lain selama di perjalanan, kamu bisa melapisinya dengan bubble wrap yang tebal.
3. Gunakan Styrofoam atau Kotak Es
Agar suhu pada frozen food tetap dingin, kamu bisa menggunakan styrofoam atau kotak es sehingga makanan yang kamu kirim tidak mudah meleleh selama dalam masa pengiriman. Pilihlah styrofoam atau kotak es yang ukurannya lebih besar agar kamu bisa menambahkan ice gel di dalamnya. Selain styrofoam, kamu juga bisa kok menggunakan kardus biasa. Asalkan frozen food-nya sudah kamu kemas dengan bubble wrap yang super tebal.
4. Batasi Jumlah Ice Gel
Meskipun ice gel dapat menjaga suhu frozen food agar tetap dingin selama pengiriman, bukan berarti kamu harus menambahkannya secara berlebihan, ya. Cukup mengisi styrofoam atau kotak es dengan 20% ice gel sementara 80% sisanya diisi dengan frozen food yang akan dikirimkan. Kalau berlebihan biaya pengemasan dan pengiriman mu akan semakin mahal.Â
Bagaimana Cara Memasukan Ice Gel ke Wadah Styrofoam atau Kotak Esnya?
Jadi, sebelum memasukkan makanan ke dalam wadah styrofoam atau kotak es, masukan terlebih dahulu ice gel di dasar kotak. Setelah itu, masukkan frozen food dan tambahkan sisa ice gel di atasnya sehingga makanan beku kamu berada di tengah-tengah. Baru deh kamu tutup wadahnya dengan rapat.
Nah, itulah cara packing frozen food agar tetap awet selama masa pengiriman. Selain memastikan packaging-nya aman, kamu harus memastikan bahwa selama proses pembuatan frozen food-nya bersih dan higienis, dan perhatikan juga lamanya masa pengiriman. Selamat mencoba!
Penulis: Aqida Widya KusmutiaraniÂ
Editor: Samantha Yohana Blessya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI