2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Pada tahap ini produk mulai dikenal dan banyak digunakan oleh konsumen sehingga kegiatan promosi sudah tidak seagresif pada tahap pengenalan (introduction), dan volume penjualan juga mulai naik. Melihat adanya peluang pasar yang cukup menjanjikan justru mengundang pesaing untuk masuk ke pasar sehingga persaingan akan semakin ketat.Â
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Kalau dilihat dari kurva siklus hidup produk, tahapan ini berada pada titik kurva yang paling tinggi karena pada tahap ini produk semakin dikenal banyak orang. Sehingga permintaan dan penjualan terhadap produk pun semakin meningkat. Tapi, persaingan di tahapan ini juga semakin meningkat. Semakin banyak jumlah pesaing ini menyebabkan persaingan harga juga akan semakin ketat dan pesaing yang lemah perlahan akan mulai tersingkirkan dari kompetisi.Â
4. Tahap Penurunan (Decline)
Dalam tahap ini, penjualan produk mulai mengalami penurunan. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari konsumen yang merasa jenuh dengan produk yang ditawarkan, munculnya produk subtitusi/pengganti, hingga perkembangan teknologi yang semakin pesat.Â
Penjualan yang semakin menurun ini, akhirnya membuat perusahaan harus menarik produknya dari pasaran dan menggantikannya dengan produk baru atau melakukan inovasi pada produk yang lama.Â
Gimana, sudah paham belum dengan siklus hidup produk ini? Supaya kamu lebih paham, berikut contoh siklus hidup startup Gojek.
Contoh Product Life CycleÂ
Siapa sih yang nggak tahu Gojek? Kayaknya hampir semua orang Indonesia tahu ya, dengan startup yang memiliki tagline #PastiAdaJalan ini. Nah, waktu awal berdiri, Gojek adalah perusahaan penyedia jasa layanan ojek yang baru memiliki 20 drive ojek online dan pemesanannya pun masih sangat sederhana yaitu melalui sistem Call Center, dan baru beroperasi di Jakarta saja. Kemudian, Gojek gencar melakukan berbagai promosi seperti memberikan diskon besar-besaran untuk penggunanya. Hingga akhirnya Gojek mulai dikenal dan banyak digunakan orang.