Selalu menjadi beban pikiranmu.
Sedangkan, Tenaga dan waktu selalu kau korbankan untukku.
Namun terkadang, Aku masih saja lupa pada dirimu.
Mamah ...
Sungguh bila ku belum bisa sempurna untukmu.
Tolong jangan kau lepaskan pelukanmu.
Aku selalu masih butuh pelukanmu.
Terima kasih mamah.
Kaulah pelukan yang tak ingin ku lepas.
Penulis : M. Latif Raiz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H